KESEHATAN SEKSUAL

Daftar Pertanyaan yang Jadi Indikasi Menurunnya Testosteron

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jan 2015 18:36 WIB
Testosteron berperan sangat penting di tubuh pria. Sebagai hormon seks, tingkat testosteron dalam tubuh sangat menentukan baik buruknya kinerja seksual Anda.
Ilustrasi (Getty Images/Hafizov Ivan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Testosteron berperan sangat penting di tubuh pria. Sebagai hormon seks, tingkat testosteron dalam tubuh sangat menentukan baik buruknya kinerja seksual Anda di atas ranjang.

Saat testosteron dalam tubuh menurun, atau dikenal dengan istilah sindrom defisiensi testosteron (hipogonadisme), efeknya tidak hanya dapat memengaruhi kinerja seksual seorang pria, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan tulang, tingkat energi, kekuatan otot, dan suasana hati.

Jika Anda mengalami kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi, dokter dapat melakukan tes darah sederhana untuk mengetahui apakah kadar testosteron Anda rendah. Selain itu, ada 10 pertanyaan yang bisa jadi indikasi menurunkan kadar hormon testosteron dalam tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut tes defisiensi testosteron dari Morely J. E. et al (2000)

1. Apakah libido atau dorongan seksual Anda menurun akhir-akhir ini?
2. Apakah Anda merasa lemas, kurang tenaga?
3. Apakah daya tahan dan kekuatan fisik Anda menurun?
4. Apakah tinggi badan Anda berkurang?
5. Apakah Anda menyadari terjadinya penurunan untuk menikmati hidup ini?
6. Apakah Anda merasa cepat kesal atau marah?
7. Apakah ereksi Anda kurang kuat?
8. Apakah Anda merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga?
9. Apakah Anda sering mengantuk dan tertidur sehabis makan?
10. Apakah Anda sekarang merasakan adanya perubahan atau penurunan prestasi kerja?

“Jika jawaban nomor 1 dan 7 adalah ‘ya’, atau ada tiga jawaban ‘ya’ yang bukan nomor 1 dan 7, kemungkinan besar kadar testosteron Anda menurun atau Anda mengalami sindrom defisiensi testoteron,” kata Andri Wanananda, dokter yang tergabung dalam Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), seperti dikutip dalam tulisannya, Rabu (14/1).

Jika seorang pria mengalami sindrom defisiensi testosteron, dokter mungkin akan menyarankan terapi penggantian hormon testosteron.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER