PENELITIAN KESEHATAN

Serangan Jantung pada Perempuan Muda Semakin Meningkat

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 16 Jan 2015 08:15 WIB
Perempuan yang menjalankan kebiasaan diet dan olahraga sehat, yang juga tidak merokok, lebih kecil terkena risiko penyebab penyakit mematikan.
Perempuan yang hidup lebih sehat terhindari dari risiko serangan jantung. (Getty Images/michaeljung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian terbaru yang dijalankan selama 20 tahun terakhir menemukan, perempuan yang menjalankan gaya hidup sehat di usia muda mereka, 92 persen lebih rendah mengidap penyakit jantung pada usia paruh baya.

Para peneliti di Amerika Serikat mengikuti ribuan perempuan berusia 20-an dan 30-an. Mereka menemukan bahwa perempuan yang menjalankan kebiasaan diet dan olahraga sehat, yang juga tidak merokok, 66 persen lebih kecil terkena risiko penyebab jantung, seperti diabetes atau hipertensi, saat usia 40-an dan 50-an.

Para peneliti menyimpulkan bahwa lebih dari 70 persen serangan jantung pada perempuan muda dapat secara potensial dicegah melalui perubahan gaya hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebagai orang yang saat ini berusia 30-an, saya pikir banyak dari kita yang mengira bahwa kita tak terkalahkan saat ini, kita merasa tidak perlu khawatir tentang hal-hal seperti serangan jantung sampai berangsur tua,” kata Andrea Chomistik yang memimpin studi tersebut.

“Penelitian ini menunjukkan bahwa kita harus berpikir tentang hal-hal seperti ini sejak awal,” kata Chomistik yang merupakan peneliti dari Indiana University School of Public Health di Bloomington.

Chomistek menjelaskan bahwa sebagian besar penelitian tentang faktor risiko penyakit jantung selama ini difokuskan pada orang tua. Sebab merekalah biasanya orang-orang yang umumnya mengalami serangan jantung.

“Tidak banyak informasi di luar sana untuk orang-orang yang lebih muda,” katanya seperti dilansir dari laman Reuters Health.

Enam kebiasaan sehat

Tingkat kematian akibat serangan jantung pada orang-orang lebih tua menurun selama 40 tahun terakhir. Sebaliknya, tingkat kematian pada perempuan muda justru mengalami peningkatan kecil selama kurun tersebut, seperti diungkapkan Chomistek dalam Journal of American College of Cardiology.  

Mereka menganalisis data dari The Nurses Healthy Study II yang meliputi respons survei lebih dari 70 ribu perempuan berusia antara 25 dan 42 pada 1991.

Mereka menganalisis data dari Nurses Health Study II, yang berisi respons survei lebih dari 70 ribu wanita yang berusia antara 25 dan 42 tahun pada tahun 1991. Pelacakan dilakukan hingga 2011.

Peneliti mencari enam kebiasaan sehat, seperti tidak merokok, menonton televisi kurang dari tujuh jam per minggu, tidak minum lebih dari satu minuman beralkohol per hari, melakukan setidaknya 2,5 jam olahraga per minggu, menjalankan diet sehat, dan menjaga berat badan normal.

Setelah 20 tahun, total 456 perempuan mengalami serangan jantung. Hampir 32 ribu perempuan didiagnosis dengan satu atau lebih faktor risiko penyakit kardiovaskular. Di antaranya diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, atau kadar kolesterol tinggi.

Usia rata-rata perempuan yang didiagnosis dengan penyakit jantung adalah 50 tahun. Sementara, usia rata-rata responden yang didiagnosis dengan faktor risiko kardiovaskular adalah sekitar 47 tahun.

Para peneliti mendapat, dibandingkan dengan yang tidak menjalankan kebiasaan gaya hidup sehat, perempuan yang memiliki enam kebiasaan sehat ternyata memiliki kemungkinan 92 persen lebih kecil alami serangan jantung.

Anne Kelly, ahli jantung dari University of Wisconsin di Madison menjelaskan bahwa penyakit jantung adalah proses yang berkembang dari waktu ke waktu. “Anda mungkin terlihat dan merasa sehat sekarang, tapi kami mengkhawatirkan resiko di masa depan,” kata Kelly.  

Perempuan melanjutkan, perempuan muda sering menjadi 'super sibuk' dan tidak mengurus diri mereka sendiri dengan baik. Namun seperti dibuktikan dalam penelitian, mereka perlu fokus pada kesehatan diri mereka.

(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER