Jakarta, CNN Indonesia -- Mi instan memang bukan makanan yang sehat. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsinya. Sesekali makan mi instan tidak akan memberikan dampak signifikan untuk tubuh. Tapi bagi beberapa orang, mi instan sebaiknya dihindari sama sekali.
Dokter konsultan penyakit lambung, Ari Fahrial Syam, mengatakan ada dua orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi mi instan, yaitu penderita mag dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
“Orang dengan sakit mag, karena mi instan mengandung ragi maka akan membuatnya magnya kambuh. Demikian halnya dengan lada pada bumbu mi instan yang dapat memicu magnya kambuh,” kata Ari, saat dihubungi CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Ari, ragi dapat memicu produksi gas berlebih di dalam lambung. Jika dikonsumsi oleh orang yang mengalami pembengkakan lambung, gas berlebih tersebut akan memicu kambuhnya mag. Pada orang yang sehat pun, konsumsi makanan beragi yang terlalu sering bisa memicu gejala mag, seperti perut kembung.
Bumbu mi instan juga mengandung banyak garam. Ini sebabnya, penderita hipertensi sebaiknya menghindari konsumsi mi instan. Atau paling tidak, menghindari penggunaan bumbu untuk mengurangi asupan garam harian.
Garam merupakan musuh utama bagi penderita hipertensi. Natrium dalam garam (NaCl) sebenarnya bermanfaat untuk menjaga regulasi volume dan tekanan darah, menjaga kontraksi otot serta transmisi sel saraf, serta membantu keseimbangan air, asam dan basa dalam tubuh.
Namun, kandungan garam yang tinggi dalam tubuh dapat mengganggu kerja ginjal. Garam harus dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal, tetapi karena natrium sifatnya mengikat banyak air, maka makin tinggi garam membuat volume darah meningkat.
Dengan volume darah semakin tinggi sedangkan lebar pembuluh darah tetap, maka alirannya akan menjadi lebih deras, yang artinya tekanan darah menjadi semakin meningkat.
(mer/mer)