Jakarta, CNN Indonesia -- Saat melangkah ke atas pesawat Korea Utara, Bernie Leighton merasa seolah dirinya memasuki sebuah mesin Perang Dingin.
Bagi penggemar penerbangan seperti Leighton, itu tidak kalah mendebarkan. Bertahun-tahun, dia mengantisipasinya. Leighton, pria yang berprofesi sebagai investor real estate itu, akhirnya dapat bersandar pada kursi pesawat langka Soviet Ilyusin IL-62 buatan '80-an.
Musik militer yang patriotik bergaung di penjuru kabin. Para pramugari membagikan majalah propaganda komunis. Leighton berkata, penerbangan dengan maskapai Air Koryo dari Beijing ke Pyongyang pada 2012 silam tersebut adalah pengalaman yang melampaui batas keyakinannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pujian tersebut begitu tinggi. Leighton menjadi salah satu dari para 'avgeek', atau orang-orang yang tergila pada dunia penerbangan, yang berhasil memujudkan impiannya di dunia. Setidaknya dia diterbangkan dengan 50 jenis pesawat, 'disiksa' dalam perjalanan sepanjang 2 juta mil di udara.
“IL-62 dengan standar Barat dinilai sudah cukup tua. Tapi, pesawat itu benar-benar salah satu pesawat baru yang saya terbangi sementara saya berada di sana,” kata Leighton seperti dilansir laman CNN. Cuma segelintir untuk layanan komersial yang masih terbang di penjuru dunia, ucapnya.
Dekorasi interiornya terinspirasi oleh ruang tunggu ruangan dokter pada era '70-an di Soviet.
Dekorasi interior mungkin telah terinspirasi oleh ruang tunggu di dalam kantor tahun 1970-an Soviet, ucap Leighton seraya berguyon. “
Lelaki asli Kanada itu bermukim di Redmond, Washington. Dia memiliki keterampilan para avgeek. Jika diminta, Leighton tak segan menunjukkannya. “Ketika saya naik pesawat, saya tidak hanya tahu di mana itu diproduksi, saya juga bisa memberitahu Anda kapan diproduksi,” kata Leighton.
Keahliannya tersebut membuatnya dipercaya sebagai analis penerbangan di Kanada CTV, BBC, dan Fox News Channel. Dia membagi petualangannya sebagai avgeek dengan dengan menjadi koresponden airlinereporter.com.
Perjalanan ke Korea UtaraKorea Utara, negara militer yang terputus dari dunia itu menjalankan penerbangan nasionalnya agak berbeda dari Barat.
“Awak pesawat diperiksa dengan ketatnya sebelum mereka naik ke atas pesawat,” ucapnya. Namun Leighton terkejut saat pramugari mulai bercakap padanya dalam bahasa Inggris.
“Anda akan merasa, dalam masyarakat Korea Utara, dunia penerbangan adalah salah satu jalur karier paling bergengsi,” katanya. “Memungkinkan mereka mendapat pengalaman yang sangat langka untuk menjelajahi negara mereka sendiri. Juga merasakan sedikit dunia di luar perbatasan mereka.”
Usai meluncur di landasan Beijing, pesawat IL-62 meroket ke langit seperti jet tempur, katanya. Saat dalam posisi mendatar, tiba waktunya layanan makan bergaya Korea Utara. Hidangan utama, ayam dingin, kari kentang hangat, daging babi dingin, dan roti. Pencuci mulutnya, salad buah.
“Rasanya tidak mengerikan,” kata Leighton.
Di lain waktu, pada saat perjalanan Leighton di Korea Utara, makanan dalam penerbangan disajikan dengan sedikit paranoia. Leighton dan penumpang lainnya melihat 'kilau metalik' beberapa ratus meter di atas atau di bawah pesawat mereka. Dugaan mereka, 'kilau' tersebut adalah refleksi dari pesawat militer tak terlihat yang membayangi mereka dari dekat.
“Anda tidak dapat terlalu takut,” ucapnya. “Tapi Anda akan sadar jika pilot bisa cukup gila membawa kabur Anda ke Selatan dengan pesawat.”
Ketakutan adalah hal relatif, Leighton mengingatkan. “Maksud saya, ingat, Anda berada di pesawat Rusia berusia 30 tahun di Korea utara,” ujarnya bercanda. “Anda akan merasakan semacam kelelahan yang aneh setelah titik tertentu.
(win/mer)