Keinginan perempuan untuk tampil cantik namun tetap praktis dan leluasa bergerak, juga menjadi kunci utama desain Seba. Di sekuen kedua aneka bentuk gaya busana yang praktis juga jadi dihadirkannya.
Di sekuen kedua, Seba menghadirkan busana berkerah cheongsam dengan kemben berbentuk duyung, kemben dengan rok lebar. Bentuk rok yang multidimensi dan membuat gaya busana Imlek ini jadi lebih modern. Ia membuat bagian rok cheongsam yang lurus jadi lebih kaya konstruksi dan bervolume. Selain gaya duyung dan melebar, ada pula rok bergaya lampion yang membulat di bagian bawahnya, rok
flare sampai rok dengan tambahan draperi di beberapa bagiannya. Busana bervolume ini memang menjadikan cheongsam jadi lebih playful dan berkesan muda.
Tak ketinggalan,
crop top, halter neck, dan
cape juga melengkapinya. "Jadi enggak hanya tipikal baju chinese dengan kerah tinggi, tapi kalau kita melihat baju dalam zaman dulu itu disebut oto. Bajunya seperti tank top, jadi selayaknya wanita memakai kebaya, ada dalamannya, torso. Kalau cheongsam dalamannya berbentuk halter neck dan kaku. Kalau dilihat saya banyak banget pake tali, jd halter neck," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekalipun bernuansa modern, ia tetap menghadirkan gaya busana yang klasik berupa gaun panjang berkerah tinggi dengan tambahan detail kancing Tiongkok di dadanya. Sebuah chinese tassel juga terselip di antara belahan rok yang tinggi.
Yang paling menonjol, ia menghadirkan gaya busana jumpsuit dengan cheongsam. Sekilas, dari kejauhan busananya terlihat bergaya jumpsuit off shoulder berwarna hitam. Padahal, sebenarnya, busana ini memiliki tambahan kerah tinggi yang terbuat dari bahan lace putih transparan.