Jakarta, CNN Indonesia -- Saat terjebak macet, sering kali keinginan buang air kecil datang tak terelakkan. Mau tak mau, Anda pun harus menahan kencing hingga berjam-jam. Bila kondisi ini terjadi setiap hari, hati-hati fungsi ginjal Anda bisa terganggu.
“Menahan kencing risikonya kandung kencing kendur. Seperti balon yang ditiup terlalu besar, elastisitasnya akan hilang,” ujar Ponco Birowo, dokter spesialis urologi dari RSCM saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (5/2).
Ponco menjelaskan, kapasitas normal kandung kencing manusia adalah 300 hingga 400 cc. Namun, pada orang yang terbiasa menahan kencing, kapasitas itu akan naik menjadi 500 bahkan hingga 800 cc. Kondisi ini akan menyebabkan otot di sekitar kandung kencing melemah bila dibiarkan terus-menerus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Akibatnya, akan terasa sakit saat kencing. Dalam tahap lanjut bisa menurunkan fungsi ginjal,” kata Ponco menjelaskan.
Selain itu, menahan kencing dalam jangka waktu lama juga bisa meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.
"Biasanya kebiasaan menahan kencing ini berdampak saat kencing ada sisanya. Jadi kalau ada sisanya di dalam kandung kemih bisa kena infeksi. Bagi orang yang memiliki gangguan kandung kencing ini (saat pipis ada sisanya) akan memiliki gangguan infeksi terutama di kandung kencing," tutur Nur Rasyid, dari Departemen Urologi RSCM, dilansir dari laman detikHealth.
Gejala infeksi kandung kemih yang paling sering terjadi adalah anyang-anyangan, yaitu kondisi di mana seseorang selalu merasa ingin buang air kecil, tetapi urinenya sedikit atau bahkan tidak ada.
Lalu bagaimana menyiasatinya? Ponco memberi saran sebaiknya sebelum berkendara biasakan untuk berkemih atau buang air kecil untuk mengosongkan kandung kencing. “Mau tidak mau kencing ya dikeluarkan saja, biar kandung kencingnya kosong,” ujar Ponco menyarankan.
(Baca juga:
Kemacetan Mengancam Kesehatan Tulang Pinggang Anda)
(mer)