Kemacetan Mengancam Kesehatan Tulang Pinggang Anda

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 10:57 WIB
“Memang tidak ada istilah nyaman ketika orang naik motor atau mobil. Dua-duanya tidak nyaman."
Salah satu harga yang harus dibayar dari kemacetan adalah kesehatan. (REUTERS/Kham)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hidup di kota besar seperti Jakarta, tampaknya sulit untuk menghindar dari kemacetan. Duduk berjam-jam baik di dalam mobil ataupun motor adalah kondisi yang dialami orang-orang berkendara saat macet di jalan raya. Kelihatannya sepele, tapi kita tidak bisa memprediksi kapan masalah kemacetan terurai di Jakarta.

Salah satu harga yang harus dibayar dari kemacetan adalah kesehatan. Selain berdampak pada kesehatan psikis, lamanya waktu saat seseorang terjebak kemacetan juga berdampak pada kesehatan tubuh. Salah satunya, kesehatan tulang pinggang.

Diungkapkan oleh Ahli Bedah Tulang Muki Partono, salah satu bahaya kesehatan yang mengintai orang-orang yang bergulat dalam dengan kemacetan setiap hari adalah nyeri pinggang. “Bukan sakit punggung, tapi sakit pinggang yang biasanya terjadi pada orang-orang yang duduk terlalu lama di motor atau mobil.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Muki, meski demikian kita tidak boleh menyepelekan ancaman dari sakit pinggang. Sakit pinggang yang berkepanjangan jika tidak diadatasi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

“Bahayanya memang tidak terlalu besar, tapi (nyeri pinggang) dapat menganggu produktivitas kerja dan kenyamanan sehari-hari,” ucap dokter tamatan Fakultas Kesehatan Kedokteran Universitas Indonesia itu saat dihubungi oleh CNN Indonesia pada Kamis (5/2).

Faktor risiko lain

Muki mengatakan, bahwa kita perlu khawatir terlalu jauh akan terjadinya kelainan tulang punggung. “Tidak sejauh itu, kecuali kalau terjadi kecelakaan,” tukasnya menjelaskan. Menurutnya, ada faktor risiko lain yang mengakibatkan tulang belakang mengalami masalah serius. Tidak semata karena kemacetan.

“Seperti jika orang tersebut sebelumnya mengalami saraf kejepit, itu adalah salah satu faktor risikonya.”

Faktor risiko lain, disebutkan Muki, misalnya adalah berat badan pengemudi kendaraan. “Misalnya orang yang sangat gemuk saat naik motor akan lebih berisiko saat duduk terlalu lama di kendaraan.”

Posisi seseorang saat duduk menyebabkan bantalan tulang belakang mengangkat. “Apalagi saat kita naik motor,” kata Muki melanjutkan. Menurutnya, berdasarkan penelitian seseorang yang mengemudikan kendaraan lebih dari empat jam rentan terkena low back pain.

“Memang tidak ada istilah nyaman ketika orang naik motor atau mobil. Dua-duanya tidak nyaman. Menurut penelitian, jarak rata-rata orang berkendaraan adalah empat jam. Lebih dari itu, dia akan mudah terserang nyeri pada punggung bagian bawah.” (win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER