Putus Tanpa Harus Menyakiti Hati Pasangan

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 13 Feb 2015 09:05 WIB
Jika Anda memilih untuk mengakhiri hubungan, pastikan keputusan itu datang dari diri Anda sendiri, bukan dari orang lain.
Ilustrasi: Saling menghargai dan simpati yang dapat mengobati luka patah hati. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada yang abadi di dunia ini, termasuk soal cinta. Seiring berjalannya waktu, semakin terungkapnya sifat pasangan, tak jarang membuat cinta semakin memudar, tapi tidak akan hilang sepenuhnya. Bahkan jika setelah menjalin hubungan yang sangat lama, Anda baru menyadari bahwa pasangan Anda bukanlah orang yang tepat, Anda tidak bisa berhenti mencintainya seketika.

Memang, setelah bertahun-tahun menghabiskan waktu bersama, ia telah menjadi orang terdekat dalam hidup Anda. Bahkan jika romantisme telah memudar, Anda masih terhubung satu sama lain dengan berbagi cerita, keluh kesah, bahkan menuntaskan rindu yang masih tersisa. Meski cinta sudah tak seindah biasanya.

Hubungan yang tetap baik meski cinta sudah memudar mengantarkan Anda berada di persimpangan. Antara tetap bersama tapi sudah tak memiliki rasa, atau putus hubungan tapi masih membutuhkan. Akhirnya, putus hubungan pun menjadi sebuah beban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Anda memilih untuk mengakhiri hubungan, pastikan keputusan itu datang dari diri Anda sendiri, bukan dari orang lain. Kadang, Anda baru menyadari bahwa sebenarnya bukan ia yang Anda cintai, tapi orang lain, meski Anda sudah menjalin hubungan yang lama dengannya. Jarangnya ada konflik di antara Anda dan pasangan Anda membuat pengambilan keputusan pun semakin berat. Sementara hanya Anda yang merasakan hal ini.

Bagaimanapun, Anda harus berani mengambil keputusan. Anda harus memilih karena semua pilihan akan sama-sama mengandung risiko. Jika Anda memilih tetap mempertahankan hubungan, kemungkinan besar Anda akan selingkuh dan menyakiti pasangan Anda, tapi jika Anda memutuskan hubungan, Anda pun telah membuka kesempatan bagi pasangan untuk mencari orang yang lebih baik.

Meski gairah Anda telah memudar, namun masih ada perasaan hangat untuk pasangan Anda di dalam hati Anda, jangan sakiti dia dengan menyeretnya ke dalam konflik batin Anda. Jangan meminta nasihat dari teman atau keluarga karena tidak ada yang sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi di dalam diri Anda. Apalagi alasan Anda meninggalkannya, hanya Anda yang tahu, bukan? Anda harus menemukan jawaban sendiri, tapi jangan terlalu lama karena nasibnya sekarang ada di tangan Anda.

Ketika Anda memutuskan untuk meninggalkannya jangan sekali-kali menyalahkan siapa pun, entah diri sendiri atau dirinya. Terkadang orang sering mencari kesalahan untuk menutupi rasa bersalahnya sendiri.

Hindari mengasihani pasangan Anda, karena mereka bukanlah orang lemah yang tidak dapat mengurusi diri sendiri. Hargailah dirinya.

Rasa kasihan yang Anda berikan terhadap pasangan Anda justru tidak dapat menghilangkan rasa sakit. Jika Anda berdua setuju bahwa kalian adalah orang dewasa yang tak dapat menentang perubahan nasib, Anda tidak perlu membuat alasan atau penyesalan.

Hanya rasa saling menghargai dan simpati yang dapat mengobati luka patah hati. Hal ini bukan berarti Anda harus menangis sepanjang malam bersamanya atau membahas situasi secara rinci. Simpati Anda mungkin akan menghilangkan pikirannya tentang apa yang menyebabkan Anda membuat keputusan untuk memutuskan hubungan.

Terakhir, bersyukurlah untuk momen bahagia yang telah Anda lewati bersama-sama. Tapi jangan biarkan perasaan rindu atau sejenisnya membuat keputusan Anda berubah. Jika Anda merasa bahwa setiap detail kenangan dapat menyakitkan Anda, abaikanlah. Masa lalu, biarlah menjadi masa lalu. Yang perlu Anda lakukan adalah menata diri untuk memulai kehidupan yang baru bersama orang yang mungkin lebih tepat untuk Anda.

(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER