Ternyata Bahan Suplemen Tidak Seperti yang Tertera di Label

Windratie | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Feb 2015 05:27 WIB
Empat pengecer, yakni GNC, Target, Walmart, dan Walgreens, diduga menjual merek suplemen herbal di New York yang menyalahi aturan.
Penelitian Universitas Guelph pada 2013 menemukan, kebanyakan suplemen herbal mengandung bahan-bahan aditif, atau bahan pengganti yang tidak tercantum pada label. (Colin Dunn/Flickr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah kota New York merilis laporan yang mengatakan bahwa mereka tak dapat mempercayai pil suplemen yang saat ini tengah beredar di kota besar tersebut.

Empat pengecer, yakni GNC, Target, Walmart, dan Walgreens, diduga menjual merek suplemen herbal di New York yang menyalahi aturan.

Suplemen yang dijual keempat pengecer tersebut ditengarai tak mengandung bahan-bahan seperti yang tertera pada label makanannya, juga mengandung bahan yang tak tertulis di label. Peringatan itu dikeluarkan oleh Jaksa Agung New York Eric Schneiderman T, seperti dilansir dari laman Prevention.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya telah dilakukan tes DNA terhadap tujuh suplemen herbal, yakni echinacea, ginseng, St. John's Wort ginko biloba, garlic, valerian root, dan saw palmetto. Tes itu dilakukan oleh pihak Kejaksaan Agung.

Investigasi ini dipicu oleh penelitian Universitas Guelph pada 2013. Studi itu menemukan, kebanyakan suplemen herbal mengandung bahan-bahan aditif, atau bahan pengganti yang tidak tercantum pada label.

Secara keseluruhan, hanya 21 persen dari produk yang diuji mengandung bahan tanaman yang tercantum pada label produk. Lainnya, 79 persen tidak mengandung bahan tanaman seperti yang diiklankan, bahkan terkontaminasi bahan lain tak dikenal.    

Pengecer dengan jejak rekam terburuk adalah Walmart, dengan hanya empat persen dari produk mereka dikukuhkan mengandung herbal yang terdaftar pada label produk.

Sejak pengumuman tersebut, semua toko menghapus produk tersebut dari rak. Walgreens dan Target menarik produk suplemen itu secara nasional, juga Walmart dan GNC yang menarik produk suplemen di New York.

Berdasarkan Badan Produk Nasional Amerika Serikat, industri suplemen makanan menyumbang US$ 61 miliar atau sekitar Rp 777 triliun.

(win/win)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER