Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah Anda merasa begitu kesal saat rambut lepek atau sulit diatur? Atau tiba-tiba hari terasa begitu buruk hanya karena salah potong rambut?
Menurut psikolog klinis, Tara de Thouars, hal ini wajar terjadi. Berdasarkan studi ilmiah yang dilakukan oleh Departemen Studi Psikologi, Perempuan dan Gender Universitas Yale, Amerika Serikat menemukan bahwa kondisi rambut memang memengaruhi psikologis seseorang.
"Rambut itu punya peran sangat penting khususnya untuk meningkatkan rasa percaya diri. Khususnya dari faktor eksternal karena bagaimanapun rambut itu salah satu hal yang akan dilihat orang lain pertama kali," tutur Tara di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (24/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari-hari yang dilalui dengan kondisi rambut yang indah, wangi, dan sehat terawat terbukti akan meningkatkan percaya diri. Sebaliknya, kondisi rambut yang tak prima alias mengalami
bad hair day akan berakibat negatif bagi kestabilan emosi seseorang.
"Karena bad hair day, kepercayaan dan keyakinan diri dalam beraktivitas akan menurun. Jadi tidak semangat, tidak aktif, mau melakukan apapun tidak percaya diri," kata Tara.
Selain itu, kondisi rambut yang buruk juga berakibat pada peningkatan rasa was-was dalam berhubungan sosial.
"Artinya, dia kalau bertemu orang juga akan bertanya-tanya bagaimana ya kalau orang dekat-dekat. Jadi untuk berteman atau bersosialisasi juga tidak percaya diri," Tara menjelaskan.
Yang parah, bad hair day juga bisa memgaruhi penilaian yang buruk terhadap diri sendiri. Orang yang merasa kondisi rambutnya buruk akan lebih sering mengkritik diri sendiri.
Di samping itu, ia juga akan mengucapkan kata-kata yang negatif tentang diri sendiri, misalnya tidak cantik, buruk rupa, dan sebagainya.
"Jadi sebetulnya efeknya besar sekali. Dan bayangkan kalau kita punya aktivitas yang banyak dalam satu hari tapi hari itu kita bad hair day. Jadinya tidak maksimal," tandas Tara.
(utw/utw)