Jakarta, CNN Indonesia -- Sekarang sudah pukul 14.30. Anda masih duduk bekerja di belakang meja kantor. Makan siang tampaknya sudah lama berlalu. Sekarang Anda merasa akhir hari seolah seperti keabadian yang sangat lama.
Sudah tidak ada lagi kopi yang bisa diteguk meski sebetulnya Anda masih ingin. Saat ini Anda merasa sangat lelah, dan menatap dengan mata berat ke layar komputer.
Tubuh manusia seperti banyak makhluk hidup lain beroperasi pada ritme sirkadian atau siklus tidur-bangun. Siklus ini menyebabkan tubuh secara alami mendambakan tidur di sore hari, jika kita bangun pagi untuk mulai kerja pada pukul 09.00 pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan kebetulan jika budaya pada orang Mediterania memiliki kebiasaan 'siesta'. Yaitu, waktu istirahat sore ketika toko-toko tutup. Namun, budaya kerja kerja global kita yang serba kapitalis tampaknya tidak memungkinkan untuk hal tersebut.
Pegawai pekerja keras diharapkan untuk memulai produktivitas mereka pada pukul 07.00, dan entah bagaimana terus berlanjut sampai pukul 20.00 atau 21.00. Perusahaan bervisi ke depan seperti Google, dikenal karena pemikiran kreatifnya. Google menggabungkan istirahat dan waktu rekreasi ke dalam jadwal harian karyawan mereka.
Cara itu meniru filosofi kerja dari perusahaan-perusahaan Jepang. Sementara, Kantor Huffington Post dilengkapi dengan 'naping pod' semacam tempat tidur siang. Karyawan bisa istirahat sebentar untuk tidur saat mereka mengantuk.
Michael J. Breus, ahli dari situs kesehatan WebMD menjelaskan, kelelahan siang adalah hal yang sama persis seperti kelelahan malam hari. Pada dua waktu dalam satu hari, suhu tubuh menurun. Gejala tersebut menandakan pelepasan melatonin, yaitu hormon yang mengatur tidur, ke dalam aliran darah.
Melatonin menyebabkan otak Anda mengantarkan pesan ingin tidur. Selain bertempur melawan kantuk, yang tampaknya semua orang berjuang untuk itu setiap hari, kebiasaan makan juga memperparah kelelahan serius di sore hari.
Hipoglikemia, penurunan kadar gula darah, penyebab utamanya. Tubuh manusia dirancang untuk membakar lemak untuk dipakai sebagai energi. Namun, pola makan modern dengan karhobidrat kompleks dan kafein tidak memberikan cukup bahan bakar yang benar.
Kelelahan akan berkurang jika kita mengonsumsi makanan dengan lemak sehat lebih banyak, seperti kacang-kacangan, alpukat, dan makanan dengan karbohidrat kurang. Selain itu, makan dengan porsi lebih kecil di siang hari membantu mencegah tingkat gula tinggi, yang juga penyebab kelelahan.
Senjata lain melawan kelelahan sore adalah gerakan. Majalah Runner's World mengatakan, duduk untuk waktu lama dapat merugikan tubuh, dan sangat tidak alami. Penelitian oleh Joan Vernikos, mantan The National Aeronautics and Space Administration (NASA) menemukan, semakin tubuh berinteraksi dengan gaya gravitasi pada siang hari, maka semakin baik.
Berdiri dan bergerak menghasilkan lipoprotein lipase, enzim yang mengambil lemak dari aliran darah ke otot untuk diproses sebagai bahan bakar.
(win/utw)