Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak hal yang bisa membuat seseorang menunda untuk 'ke belakang'. Dari alasan tanggung menyelesaikan pekerjaan kantor sampai menghindari toilet umum yang sangat kotor. Kadang-kadang buang air kecil masuk daftar terakhir dalam tugas yang harus dilakukan.
Benjamin Brucker, asisten profesor urologi dari NYU Langone Medical Center menjelaskan tentang bahaya menahan buang air kecil, seperti dilansir dari laman
Prevention.
Berapa lama seharusnya Anda menahan buang air kecil? Menurut Benjamin kapasitas fisik tubuh seseorang untuk menahan urin didasarkan pada beberapa hal. “Sebagian besar perempuan dapat menahan buang kencing selama tiga sampai enam jam, tapi ini sangat bervariasi,” kata Benjamin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tergantung pada jumlah urin yang diproduksi seseorang, yang ditentukan oleh tingkat hidrasi dan asupan cairan. Juga kapasitas kandung kemih serta sensitivitas kandung kemih.”
Ada sensasi mulai dari perasaan tidak terlalu ingin buang air kecil sampai buang air kecil yang terasa sakit. Tentu saja tak ada seorang pun yang ingin sampai pada tahap buang air kecil yang menyakitkan, kata Benjamin.
“Pada akhirnya, yang Anda inginkan adalah kebiasaan berkemih yang sehat.” Itu artinya, Anda sebaiknya menemukan jalan tengah yang tidak membuat Anda harus berlari ke kamar kecil setiap kali minum tapi juga tidak membuat Anda membungkuk dengan sensasi kram.
“Tidak ada komplikasi spesifik karena menahan urin, meskipun mungkin membuat sedikit kemungkinan terkena infeksi saluran kemih yang dapat diobati dengan antibiotik,” ucap Benjamin.
Terserang Infeksi Saluran Kemih juga membuat seseorang merasa harus pergi ke belakang lebih sering dari biasanya. Seperti kondisi kandung kemih yang terlalu aktif serta sindrom kandung kemih yang menyakitkan.
Jika tiba-tiba merasa ingin buang air kecil lebih dari biasanya sebaiknya periksakan ke dokter. Senam kegel dan pengobatan dapat mengobati sindrom kandung kemih yang menyakitkan.
(win/utw)