Jakarta, CNN Indonesia -- Kemajuan zaman saat ini tidak lagi hanya membicarakan perihal teknologi saja. Makanan dan minuman pun saat ini menjadi fokus yang harus dipertimbangkan dalam keseharian seseorang.
Dewasa ini, makanan dan minuman banyak mengandung zat yang buruk bagi kesehatan. Padahal, makanan dan minuman merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Makanan dan minuman yang mengandung pemanis kini banyak tersebar, khususnya untuk minuman. Di antaranya adalah minuman teh dalam kemasan, isotonik, sari buah, hingga minuman berkarbonasi atau bersoda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek kesehatan yang dapat ditimbulkan dari minuman tersebut adalah penyakit diabetes, hipertensi, hingga gangguan ginjal.
"Gaya hidup kita yang santai atau kurang gerak, dapat menimbulkan Sindrom Metabolik yang menyebabkan penyakit seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi," kata Elvina Karyadi, dokter spesialis gizi klinik dalam acara yang diadakan oleh Asosiasi Industri Minuman Ringan di kafe Kembang Goela, Jakarta Selatan, pada Kamis (26/2).
Lalu bagaimana dampak minuman ringan berpemanis seperti minuman berkarbonasi? Ginova Nainggolan, dokter spesialis penyakit dalam, menjelaskan sebenarnya tidak ada korelasi langsung antara diabetes dengan minuman mengandung pemanis.
Asalkan, asupan ke dalam tubuh dan pembakaran seimbang, serta mengikuti pola gaya hidup yang baik. Menurut Ginova, penyakit ginjal tidak serta merta terjadi hanya karena pemanis. Penyakit ginjal terjadi apabila terdapat multifaktor, tidak hanya dengan satu faktor tunggal.
Hasil kajian dari US National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Desease mengidentifikasikan risiko penyakit ginjal kronis disebabkan oleh faktor-faktor seperti diabetes, tekanan darah tinggi, serta sejarah medis keluarga yang mengidap gagal ginjal.
"Masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar dan komprehensif terkait isu-isu kesehatan. Termasuk tentang asupan makanan dan minuman serta pentingnya gaya hidup aktif,” kata Suroso Natakusuma sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Minuman Ringan.
“Kesimpangsiuran informasi dapat membingungkan masyarakat. Maka dari itu informasi yang benar akan menjadikan masyarakat pun lebih sehat,” kata Suroso.
(win/utw)