Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang mengatakan seiring berjalannya usia pernikahan, hubungan seks bisa semakin kehilangan pesonanya. Padahal tak semestinya begitu.
Karena berdasarkan penelitian di Australia tahun 2011 seperti di dilansir Huffington Post ternyata lebih dari separuh suami dan sejumlah besar para istri mengatakan mereka tak lagi merasakan kebahagiaan dalam hubungan seksual justru karena mereka semakin jarang melakukannya.
Bahkan meski Anda tak tiap malam melakukannya, ada banyak keuntungan fisik dan emosional yang bisa didapat dari saat melakukannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penelitian tahun 2013, yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior pada 1.000 orang menikah di Amerika Serikat ditemukan pasangan yang kurang sering berhubungan seksual seperti harapan mereka lebih sering bertengkar. Mereka juga lebih sering memikirkan untuk bercerai dan kurang punya pola komunikasi yang positif. Lebih buruk lagi ternyata pasangan mereka juga punya pikiran negatif yang sama.
Dalam penelitian yang sama di tahun 2014 dan dipublikasikan di Journals of Gerontology disimpulkan bahwa aktivitas seksual adalah kunci dari apakah pasangan tersebut akan merasa bahagia atau tidak di kehidupannya kemudian. Hubungan seksual yang teratur sangat penting untuk untuk menjaga tampilan agar awet muda. Hal ini disampaikan psikolog klinis dari Inggris Dr. David Weeks menjelaskan pada sebuah kuliah di tahun 2013 di British Psychological Society.
Sebelumnya di tahun 1999, setelah penelitian selama 10 tahun pada 1.000 orang pria dan wanita berusia pertengahan, Weeks menemukan bahwa berhubungan seksual minimal tiga kali dalam sepekan bisa membuat penampilan seseorang lebih muda 10 tahun.
Dia juga menemukan bahwa berhubungan seksual dengan pasangan jangka panjang sangat membantu seseorang terlihat dan merasa lebih muda. Dalam penelitian di Israel tahun 2012, bahwa hubungan seks pada para pasangan menikah, akan menurunkan kadar stres. Sementara pada penelitian tahun 2006, di Scotland’s University of Paisley menunjukkan bahwa orang yang baru saja melakukan hubungan seksual lebih mudah mengatasi stres.
Tampaknya orang dengan kecenderungan neurotik khususnya menjadi pihak paling mendapat keuntungan dari hubungan seksual, menurut penelitian di tahun 2010 yang dipublikasikan di Social Psychology and Personality Science Journal. Penelitian itu melibatkan 72 pasangan baru menikah di Amerika dalam tahun pertama dan kedua pernikahan mereka. Hubungan seksual yang rutin memang terbukti meningkatkan kebahagian mereka.
Ini penting mengingat catatan sang penulis penelitian yang mengatakan bahwa neuritisisme cenderung jadi sebab gagalnya sebuah pernikahan, dibandingkan penyebab lainnya.
Kebahagiaan manusia yang utuh ternyata berhubungan dengan jumlah hubungan seksual yang dilakukan, demikian hasil penelitian dari University of Coloraadi Boulder.
Dengan meneliti data yang terkumpul selama sepuluh tahun dari General Social Survey nasional, peneliti menemukan bahwa orang yang rutin melakukan hubungan seksual cenderung melaporkn perasaan yang lebih tinggi akan kualitas hidupnya.
Bersikap baik dalam kehidupan seks akan memperbaiki hubungan cinta dan seksual Anda. Hal ini pernah menjadi bahan penelitian tahun 2012 di University of Toronto yang dipublikasikan oleo Social Psychological and Personality Science
Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa dorongan seksual pada pasangan jangka panjang, ditemukan mereka yang paling berbahagia adalah mereka yang bisa mengekspresikan gairah seksual. Atau mereka yang berkeinginan untuk memberikan kepuasan seksual pada pasangannya dan bukan sekadar untuk diri sendiri.
Tindakan yang baik hati ini pada akhirnya akan mendapat balasannya. Penulis penelitian Amy Muise kepada Wall Street Journal mengatakan ketika sepasang suami istri berhubungan seksual , “Untuk meningkatkan keintiman, dan merasa dekat dengan pasangan mereka, mereka akan berakhir dengan meningkatkan gairah mereka sendiri.”