Rasa Otentik Indonesia dalam Bauran Kelezatan Berbagai Benua

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mar 2015 12:21 WIB
Beberapa koki yang datang mengakui jika menu salmon lodeh ini berbeda, kata Chef Degan.
Penampilan boleh modern, tapi tidak boleh ada yang menghapus keotentikan cita-rasa masakan Indonesia. (Getty Images/ Thinkstock/Nomadsoul1)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penampilan boleh modern, tapi tidak boleh ada yang menghapus keotentikan cita-rasa masakan Indonesia. Demikian pakem dalam memasak yang dipegang oleh Chef Degan (47).

Koki selebriti yang tampil dalam program Master Chef Indonesia ini telah lama mempelajari berbagai sajian dari berbagai penjuru dunia. Lelaki bernama asli Degan Septoadji Suprijadi telah banyak menelan pengalaman kuliner dengan bekerja di berbagai hotel di hampir semua benua.

“Saya tujuh tahun di Thailand. Saya pernah bekerja di Sri Lanka, Provinsi Hainan di Tiongkok, Singapura, Laos, Maroko, banyak tempat lah!”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Thailand sangat berkesan karena budayanya sangat menarik. Sri Lanka juga,” kata Chef Degan. Menurutnya, Sri Lanka adalah salah satu negara paling berkesan yang pernah dikunjunginya.

“Bukan di kawasan pantai atau di Kolombo, malah di tengah-tengah Sri Lanka. Dulu ada hotel kecil di situ. Banyak gajah-gajah di sekitar situ dan cantik sekali wilayahnya.”  Bukan hanya keunikan lokasi, tapi juga keramahan penduduknya.



“Orang tidak punya (materi) banyak, tapi manusianya baik sekali. Mereka sincere, kerjanya rapi, bersih, punya keinginan untuk belajar, dan kooperatif. Itu yang membuat saya terkesan,” kata koki yang baru saja meresmikan restoran keduanya Letter D pada 26 Januari lalu.

Berbekal pengalaman yang kaya tersebut, Degan melahirkan sebuah karya masakan baru yang menjadi signature dish pada menu Letter D. Salmon lodeh dan iga sapi bakar adalah beberapa di antara menu favorit di restoran yang dekorasinya mengawinkan berbagai interior dari berbagai benua.
 
Beberapa koki yang datang mengakui jika menu salmon lodeh berbeda, kata Degan. Sebetulnya, bukan salmon dan lodeh bukan sesuatu yang baru. “Salmon di zaman sekarang sudah sangat terkenal, disukai masyarakat, masyarakat menyukai salmon sebagai ikan luar negeri. Lodeh juga dikenal,” kata Degan menuturkan.

“Jadi, kita memang sangat mempertahankan rasa aslinya. Dari segi presentasi memang berbeda, tapi dari rasanya menu salmon lodeh ini benar-benar lodeh,” kata Degan.

Ada juga menu iga sapi bakar. Letak keistimewaan masakan-masakan Letter D, termasuk iga sapi bakar ini, adalah pada proses memasaknya.

“Iganya dibumbui dulu selama satu hari dengan bumbu ketumbar seperti kambing guling, padahal itu iga sapi. Kemudian dipresto sampai benar-benar soft, baru dibakar. Jadi prosesnya itu banyak,” kata Degan mendeskripsikan menu andalannya itu.

Jika ingin membuat masakan Indonesia yang enak memang banyak prosesnya, ujar Degan. Itu sebabnya, semua bumbu yang ada di restorannya dibuat sendiri. “Minyak kelapa pun kita bikin sendiri supaya kalau bikin sambal itu lebih gurih,” katanya melanjutkan.

Tidak cuma masakan Indonesia, masakan asing pun dibuat seotentik mungkin. “Saya punya beef salad yamne neua yang benar-benar (bercita rasa) Thailand, osupuko Italia yang benar-benar osupuko Italia. Jadi masakannya semua original,” ujarnya.


(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER