Kasus Mengerikan 15 Belatung Bersarang di Gusi Seorang Bocah

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2015 10:55 WIB
“Ada 15 belatung di mulutnya sehingga kami membuat video untuk catatan kami, karena ini merupakan kejadian langka,” kata juru bicara klinik gigi.
Ilustrasi gigi anak (Getty Images/Fuse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ana Cardoso (10) dibawa ke sebuah klinik gigi di Brasil karena mengeluh kesemutan di gusi dan merasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam mulutnya. Keluarganya sempat tak percaya. Namun, betapa terkejutnya mereka ketika dokter menemukan lebih dari selusin belatung bersarang di dalam gusinya.

“Dia telah mengatakan selama beberapa hari. Dia merasakan sesuatu bergerak di dalam mulutnya dan pada awalnya saya pikir dia sedang bercanda,” ujar sang ibu, Adriana (35). “Saya tidak bisa melihat apa-apa dan dia tidak tampak kesakitan.”

Namun, kondisi Ana semakin buruk. Meski ia telah sering menyikat gigi, ‘sesuatu’ yang bergerak di dalam gusinya masih saja terasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya tahu putri saya dan dia bukan orang yang suka berbohong, sehingga akhirnya saya membawanya ke dokter gigi,” kata Adriana, yang tinggal di Brasilia.

Dokter mendiagnosis Ana dengan oral myiasis, masalah rongga mulut yang jarang terjadi. Oral myiasis merupakan infeksi belatung lalat yang tumbuh pada manusia dan hewan.

“Ada 15 belatung di mulutnya sehingga kami membuat video untuk catatan kami, karena ini merupakan kejadian langka,” kata seorang juru bicara klinik gigi yang menangani Ana.

Video tersebut menunjukkan bagaimana reaksi Ana saat seorang ahli bedah mengeluarkan satu per satu belatung dari gusinya yang bengkak dengan menggunakan pinset.

Myiasis berasal dari kata Latin 'myia' yang berarti lalat, dan 'iasis' yang berarti penyakit.

Larva lalat dapat memakan jaringan hidup atau mati, zat cair tubuh, atau makanan yang tertelan oleh inangnya. Ketika jaringan di rongga mulut diserang oleh parasit, kondisi ini dikenal dengan istilah oral myiasis.

Yang berisiko mengalami kondisi langka ini adalah orang-orang dari latar belakang sosial ekonomi rendah dan orang-orang yang telah menderita luka atau cedera lain pada wajah. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada daerah dengan iklim yang lebih hangat.

Kondisi tersebut menjadi berbahaya jika belatung sampai menginfeksi hidung dan telinga, karena ada kemungkinan mereka penetrasi ke dalam otak. Jika sampai terjadi, tingkat kematian mencapai 8 persen dalam kasus tersebut.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER