Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan dari seluruh dunia memang menantang untuk dicicipi. Beberapa ada yang memang benar enak dan sehat, namun beberapa ada yang enak namun berbahaya.
Sayangnya, banyak makanan ekstrem atau makanan dengan ekstremitas terselubung yang ternyata justru jadi makanan khas. Nah, berani menerima tantangan untuk menyantap makanan-makanan ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apanya yang ekstrem? Sekilas tiram atau oyster memang tak asing di lidah Anda. Makanan ini biasanya disantap mentah-mentah. Rasa dagingnya yang kenyal membuat sensasi tersendiri saat menyantapnya. Dikutip dari National Geographic, oyster termasuk makanan yang paling berisiko. Menurut US Food and Drug Administration, tiram mentah memiliki peringkat tinggi untuk menyebarkan wabah penyakit.
Ada dua jenis patogen (virus dan bakteri penyebab penyakit) yang bisa mendatangkan bahaya untuk Anda. Patogen pertama adalah norovirus yang menyebabkan gastroenteritis. Sedangkan patogen kedua adalah vibrio, bakteri yang terkait dengan penyakit kolera. Bakteri ini bisa menyebabkan demam, shock spetik, sampai septikemia.
Ini adalah sejenis buah yang ada di Jamaika. Buah ini dikenal sebagai vegetable brain yang masih satu kerabat dengan buah leci. Namun, buah yang berbentuk seperti pir ini bisa jadi buah yang mematikan jika disantap sebelum matang.
Jika dimakan sebelum matang, buah ini akan menyebabkan Anda sakit, kejang bahkan kematian. Solusinya, bersabarlah untuk menunggu buahnya matang. Tunggulah sampai buahnya berubah warna menjadi merah cerah dan daging buahnya empuk. Setelah matang, rebuslah buahnya dan tambahkan ikan asin. Inilah hidangan nasional Jamaika.
Makanan ini berasal dari Korea dan dibuat dari tentakel bayi gurita. Bagian ini dianggap sangat lezat dan nikmat untuk disantap mentah. Meski hanya tentakel tanpa badan, makanan ini nampaknya memang agak menggelikan, khususnya bagi yang tak biasa menyantapnya.
Bagaimana tidak, tentakel yang sudah dipotong kecil-kecil dan berlumur minyak wijen ini masih menggeliat di atas piring. Tak cuma itu, tentakel ini juga mungkin akan menggeliat di kerongkongan Anda. Tentakel gurita ini masih memiliki alat penghisap aktif yang cukup kuat di bagian bawahnya. Ini cukup berbahaya karena bisa membuat Anda tersedak. Solusi paling aman adalah dengan mengunyahnya 100 kali sebelum ditelan. Satu lagi, jangan bicara dengan mulut penuh.
Apa yang aneh dari santapan ini? Bukankah tuna adalah ikan yang memang biasa disantap, bahkan oleh masyarakat Indonesia sekalipun. Ikan ini memang tak berbahaya, namun kandungan polusi di dalamnya yang berbahaya. Polusi dari sisa limbah industri yaitu methylmercury atau merkuri bisa menyebabkan penyakit, misalnya penurunan kesehatan dan perkembangan anak.
Merkuri ini banyak terkandung dalam steak tuna dan tuna kalengan. Selain itu beberapa patogen lain yaitu scombritoxin yang terkandung dalam ikan segar juga bisa menyebabkan penyakit. Gejala yang ditunjukkan dari keracunan ini antara lain sakit kepala, diare sampai menghilangnya penglihatan. Solusi paling aman adalah menjaga ikan ini tetap dingin.
Berburu truffle di Tuscany terdengar seperti cara yang ideal untuk menghabiskan waktu liburan. Namun berhati-hatilah, meskipun ada jamur yang punya rasa lezat dan nikmat namun tetap ada kerabat jamur yang beracun.
Sebelum memetik jamur liar, ada baiknya untuk benar-benar mengenali jamur yang Anda cari dan aman disantap.
Di Jepang, ikan fugu atau ikan buntal adalah makanan yang biasa disantap. Ikan ini biasanya diiris tipis dan disantap mentah. Namun, meski terlihat aman disantap, ikan ini ternyata memiliki kandungan racun yang dashyat. Salah potong sedikit, ikan ini bisa jadi makanan terakhir dalam hidup Anda. racun dalam tubuh ikan ini dikenal dengan nama tetrodotoxin. Banyak orang yang kerap mengalami kegagalan pernafasan karena menyantap ikan ini.
Sebelum bisa menyajikan ikan ini di piring, para koki harus benar-benar menguasai seni memfillet ikan ini. Mereka harus bisa memotong tipis ikan sambil menghindari memotong bagian ovarium, hati dan usus yang mengandung racun.