Jakarta, CNN Indonesia -- Vagina kering adalah masalah yang umum bagi perempuan selama dan setelah masa menapause, meskipun pelumasan vagina yang tidak memadai dapat terjadi pada semua usia. Apa saja penyebabnya?
Vagina kering adalah ciri dari atrofi vagina (atrophic vaginitis), yaitu penipisan dan peradangan pada dinding vagina karena menurunnya kadar estrogen.
Ketika vagina terangsang, darah akan lebih banyak mengalir ke organ-organ panggul, menciptakan lebih banyak cairan pelumas vagina. Tapi perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi, penuaan, menopause, melahirkan, dan menyusui dapat memengaruhi jumlah dan konsistensi dari proses lubrikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vagina kering dapat disertai dengan gejala seperti gatal atau menyengat di sekitar lubang vagina dan bagian bawah vagina, rasa terbakar, sakit, nyeri atau perdarahan ringan setelah berhubungan seksual, anyang-anyangan, dan infeksi saluran kemih berulang.
Dilansir dari laman
Mayo Clinic, berikut penyebab vagina kering dan seks yang terasa menyakitkan bagi perempuan.
Kadar estrogen berkurang adalah penyebab utama kekeringan pada vagina. Estrogen, hormon perempuan, membantu menjaga jaringan vagina yang sehat dengan menjaga pelumasan, elastisitas jaringan vagina yang normal dan keasaman.
Faktor-faktor ini membuat pertahanan alami terhadap infeksi saluran vagina dan saluran kencing. Tapi ketika tingkat estrogen Anda menurun, begitu juga pertahanan alami ini, yang mengarah pada penurunan elastisitas lapisan vagina, menjadi lebih rapuh tipis, dan peningkatan risiko infeksi saluran kemih.
Tingkat estrogen dapat menurun dengan sejumlah alasan, antara lain: menopause atau waktu transisi sebelum menopause (perimenopause), persalinan, menyusui, efek pada ovarium karena terapi kanker, operasi pengangkatan ovarium, gangguan kekebalan tubuh, dan merokok.
Beberapa alergi dan obat flu mengandung dekongestan yang dapat mengurangi kelembapan di banyak bagian tubuh, termasuk vagina.
Obat-obat anti-estrogen, seperti yang digunakan untuk mengobati kanker payudara, juga dapat menyebabkan kekeringan vagina.
Dalam penyakit autoimun yang disebut Sjogren's syndrome (SHOW-grins), sistem kekebalan tubuh Anda menyerang jaringan sehat. Selain menyebabkan mata kering dan mulut kering, sindrom Sjogren juga dapat menyebabkan kekeringan vagina.
Proses pembersihan vagina dengan cair tertentu (douching) mengganggu keseimbangan kimia yang normal dalam vagina dan dapat menyebabkan peradangan (vaginitis). Hal ini dapat menyebabkan vagina terasa kering atau teriritasi.