Susah Gampang Membesarkan Anak di Era Digital

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2015 17:51 WIB
Tantangan dalam membesarkan dan mendidik anak tak hanya datang dari dunia nyata, tapi juga dunia maya. Ya, internet.
Caption Buku Raising Children In Digital Era karya psikolog (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tentunya tidak mudah untuk mencetak anak yang berkualitas. Apalagi di zaman serba modern seperti saat ini. Tantangan dalam membesarkan dan mendidik anak tak hanya datang dari dunia nyata, tapi juga dunia maya. Ya, internet.

Kehadiran internet memang banyak memberikan manfaat bagi manusia. Pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih mudah, informasi pun sangat bisa didapat di mana saja.

Tapi di balik manfaat yang ditawarkan internet, ada sejuta ancaman yang mengintai, khususnya pada anak. Banyak situs-situs yang tak seharusnya mereka akses, dapat dengan mudah diakses, misalnya pornografi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi game-game online yang bisa diakses melalui laptop atau gadget yang sudah diberikan pada anak usia dini. Bahkan tak sedikit anak yang kecanduan game online.

Mereka pun rela menghabiskan waktu berjam-jam entah di kamarnya atau di warung internet untuk bermain game.

Ketergantungan anak pada gadget saat ini pun sudah mencapai pada tahap meresahkan para orang tua. Tak hanya satu atau dua orang, psikolog Elizabeth Santosa menceritakan banyak sekali orang tua yang menyampaikan kekhawatirannya tentang keakraban anak dengan gadget.

"Banyak klien yang konseling mengeluhkan hal yang sama. Anak-anak main gadget mulu, akademiknya turun," kata Elizabeth dalam peluncuran bukunya di Gramedia Matraman, Rabu (25/3).

Bahkan para orang tua menyampaikan para anak sampai tak merespons. "Orang tua cerita anak-anak dipanggil orang tua enggak nyaut malah asyik sama gadgetnya," ujar perempuan yang akrab disapa Ms. Lizzie itu.

"Ada lagi saya ketemu orang dia cerita, anak saya tiga tahun kalau mau tidur atau makan harus ada iPad. Kalau tidur harus nonton Youtube," kata Ms. Lizzie lanjut bercerita.

Atas dasar kekhawatiran para orang tua inilah, Ms. Lizzie membuat sebuah buku yang berjudul Raising Children In Digital Era.

Buku ini berisi segala macam informasi yang dibutuhkan orang tua untuk mendidik anaknya di era modern. Kelebihannya, buku ini memaparkan informasi secara objektif, dari dua sisi.

Misalnya saat menjelaskan tentang internet dan media sosial, Ms. Lizzie tak hanya menyampaikan danpak negatifnya bagi perkembangan anak, namun ada juga dampak positifnya. Begitu juga dengan dampak bermain game online, semua dipaparkan oleh Ms. Lizzie.

Sebagai psikolog, Ms. Lizzie mengemas semua masalah ini dalam bentuk buku agar bisa menjangkau lebih banyak orang tua. "Saya lihat epidemik ini tidak hanya dialami oleh seorang saja. It's a good tools untuk berbagi bersama orang lain," kata perempuan yang mempunyai tiga anak itu.

Proses pembuatan buku ini tidak memakan waktu yang lama. Ms. Lizzie hanya membutuhkan waktu empat bulan untuk menggarap buku parenting ini.

Profesinya sebagai psikolog dan kemajuan era digital adalah dua hal yang membuat bukunya bisa terealisasi dengan cepat. "Saya beruntung punya data yang kuat. Data sudah banyak hanya tinggal dikembangkan," katanya. "Satu kasus klien masuk satu chapter. Terima kasih banyak buat mereka."

Ia berharap, informasi yang disampaikan dalam buku ini bisa tersebar pada siapa saja dan di mana saja. Bahkan yang tidak mempunyai buku ini sekalipun.

"Harapan saya simple. Kalau Anda melihat ada sisi baik informasi di buku ini, share the information. Semuanya buat pembaca, buat membangun generasi kita," ujar Ms. Lizzie menyampaikan harapannya.


(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER