Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar ini kedengarannya akan seperti dari film fiksi ilmiah. Namun, kenyataannya tidak. Seorang dokter dari Italia mengatakan, dalam waktu sekitar dua tahun lagi, teknologi akan memungkinkan para ahli bedah meletakkan kepala orang hidup pada tubuh lain.
Seperti diberitakan surat kabar Inggris Guardian, Sergio Canavero, dokter dari Turin Italia telah menyusun rencana mencangkokkan kepala orang hidup di badan donor. Dia mengklaim prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan operasi tidak berlebihan.
Canavero mengatakan, dia ingin membentuk tim untuk mengeksplorasi prosedur radikal dalam proyek tersebut. Proyek tersebut diharap dapat mulai pada musim panas ini pada pertemuan para ahli bedah saraf di sebuah konfrensi di Maryland pada Juni mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, selama bertahun-tahun ilmu sudah maju ke titik di mana transplantasi tubuh secara penuh adalah keniscayaan. Namun sejauh ini prosedur sudah menciptakan kejutan, ketidakpercayaan di antara para dokter.
Canavero baru-baru ini menerbitkan prosedur bedah yang disebut Gemini Spinal Cord Fusion Protocol. Dalam tulisan itu, dokter Italia itu mencatat kasus terputusnya tali tulang belakang tubuh yang disambung kembali lewat pembedahan sehingga dapat bergerak kembali, setidaknya sebagian gerakan dan fungsi tubuh pasien.
Keberhasilan di masa laluKasus serupa pernah terjadi lebih dari satu abad yang lalu, pada 1902. Saat itu, beberapa ahli bedah melakukan prosedur pembedahan kepada perempuan 26 tahun. Perempuan berinisial CN itu tulang belakangnya putus akibat terjangan peluru kaliber 32.
“Operasi ini punya tingkat kesulitan yang tidak biasa karena interval yang lebar antara fragmen,” kata dokumentasi dalam prosedur tersebut seperti berdasarkan keterangan Canavero.
Enam belas bulan kemudian, pasien dapat bergeser dari tempat tidurnya ke kursinya dengan usaha sendiri, dan mampu berdiri dengan kedua tangan di belakang kursi sehingga menaham berat badan.”
Dalam wawancara dengan majalah New Science, dokter Italia itu mengatakan, dia ingin menggunakan transplantasi tubuh untuk memperpanjang kehidupan mereka yang menderita penyakit terminal.
“Jika masyarakat tidak mau, saya tidak akan melakukannya,” katanya seperti dikutip dari Guardian. “Tetapi jika orang-orang di Amerika Serikat atau Eropa tidak menginginkannya bukan berarti hal ini tidak akan dilakukan di tempat lain.
(win/utw)