Menyikat Gigi yang Benar Agar Terhindar dari Gigi Sensitif

Rahmi Suci Ramadhani | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 11:11 WIB
Langkah paling utama untuk mencegah atau mengatasi gigi sensitif harus dimulai dari perawatan gigi yang tepat dan benar, misalnya saat menyikat gigi.
Ilustrasi (Thinkstock/StockRocket)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masalah gigi sensitif lazim ditemukan di masyarakat Indonesia. Data dari GlaxoSmithKline (GSK), sebuah perusahaan pembuat produk kesehatan, bahkan menyebut 43 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi sensitif.

Menurut Laura Zaizavonna, dokter gigi sekaligus GSK Oral Care Expert Marketing Consultant menjelaskan, gigi sensitif terjadi karena adanya gangguan pada gusi dan jaringan penyangga gigi atau penipisan lapisan luar gigi alias email atau sementon.

Faktor penyebabnya beragam. Yang paling sering adalah akibat paparan berlebih terhadap makanan dingin, panas, manis, dan asam yang tak disertai dengan perawatan gigi mumpuni. Selain itu, ada juga faktor genetika dan hormonal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara genetika, ada yang penyebabnya dari morfologi atau struktur giginya yang lebih rapuh atau lebih tipis dan lapisan emailnya tak sempurna," kata Laura ditemui usai acara 'Sensodyne Repair and Protect dengan Novamin' di Thamrin, Jakarta Pusat.

Sementara itu, Laura menerangkan, perempuan hamil lebih rentan terkena masalah gigi sensitif karena aktivitas hormonal. Saat hamil, perempuan lebih mudah mengalami peradangan atau gusi bengkak dan berdarah.

"Khasnya perempuan itu gusi bengkak dan peradangan, jadi ada bagian yang terbuka dari gigi sehingga efeknya gigi sensitif muncul," kata Laura. Untuk penanganannya, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter kandungannya.

Meski demikian, Laura mengatakan, langkah paling utama untuk mencegah atau mengatasi gigi sensitif harus dimulai dari perawatan gigi yang tepat dan benar, misalnya saat menyikat gigi. Ia menjelaskan, menyikat gigi yang benar adalah dengan gerakan memutar atau vertikal dari batas gusi hingga ujung gigi.

"Hindari gerakan horizontal karena cenderung akan mengikis leher gigi sehingga mudah terserang gigi sensitif," ujar Laura.

"Pilih bulu sikat yang lembut. Menyikat gigi dengan pelan-pelan saja yang penting seluruh lingkup permukaan gigi terkena sikatan. Jadi, saran saya menyikat gigi sambil bercermin," katanya menambahkan.

Yang tak kalah penting adalah memilih pasti gigi yang tepat dan khusus gigi sensitif. Selain itu, batasi makanan yang bersifat asam karena akan menghambat proses remineralisasi gigi di dalam mulut.

"Batasi makanan yang sifatnya terlalu asam. Bukan hanya rasa asam di lidah tetapi memang makanan yang sifatnya asam," ujar Laura.

Sebaliknya, makanan berkalsium tinggi seperti susu dan keju perlu banyak dikonsumsi. Selain itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman panas dan dingin secara beriringan. Sebab, saraf gigi butuh penyesuaian suhu.

Terakhir, Laura pun menegaskan pentingnya melakukan kontrol kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER