Serum Wajah Ajaib Anti-penuaan Diduga Menyebabkan Kanker

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2015 09:24 WIB
Kelompok konsumen mengatakan, hanya sedikit yang diketahui tentang efek serum yang mengklaim dapat membalikkan proses penuaan sel alami tersebut.
Serum wajah yang mengklalim membuat kulit wajah lebih muda secara genetik dijual untuk pertamakalinya di Inggris. (Getty Images/ Thinkstock/gillian van Niekerk)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serum wajah yang mengklalim membuat kulit wajah lebih muda secara genetik dijual untuk pertamakalinya di Inggris.

TA-65, memiliki efek luar biasa memperpanjang bagian materi genetik telomere tubuh, yaitu topi pelindung di ujung untaian DNA dalam sel-sel tubuh yang mengontrol umur panjang sel-sel tubuh tersebut, kata TA Sciences, perusahaan asal Amerika Serikat yang menciptakannya.

Pabrikan yang berbasis di Miami tersebut juga mengklaim, pemakai serum akan merasakan wajah mereka lebih kencang dengan kerutan berkurang dalam waktu 12 minggu. Biaya yang harus dikeluarkan pun menakjubkan, £ 420 atau sekitar Rp 8 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, kelompok konsumen di Amerika Serikat mengatakan, hanya sedikit yang diketahui tentang efek serum yang dapat membalikkan proses penuaan sel alami tersebut.

Pada tahun 2013, Koalisi Perlindungan Konsumen di Amerika menulis kepada Komisi Perdagangan Federal AS agar mengawasi sebuah penelitian hewan. Tikus yang diberi makanan yang diberi TA-65 memiliki tingkat kejadian kanker hati yang tinggi.

Serum ini juga tersedia dalam bentuk suplemen. Komisi Perlindungan Konsumen memperingatkan, mereka yang mengonsumsi suplemen menghadapi bahaya serius, meskipun belum ada tanggapan resmi terhadap keluhan itu, seperti dilansir dari laman Food and Drug Administrastion, Amerika Serikat.

Hubungan antara penuaan sel dan panjang telomere didukung oleh penelitian yang solid. Sel mengisi ulang dengan mereproduksi, membuat salinan dari diri mereka sendiri. Proses ini terjadi terus-menerus ke seluruh tubuh.

Telomere, yang dianalogikan sebagai lapisan plastik di ujung tali sepatu, menjadi lebih pendek setiap kali sebuah sel menyalin dirinya sendiri. Pada akhirnya, mereka menjadi sangat pendek. DNA mulai menurun dan sel-sel akan kehilangan fungsinya.

Faktor-faktor seperti stres, merokok, obesitas, kurang tidur, dan nutrisi, semuanya memengaruhi seberapa cepat telomere melorot. Namun, proses itu dapat dibalik dengan mengadopsi gaya hidup sehat. Enzim telomerase, yang juga diproduksi oleh tubuh, bertanggungjawab terhadap tumbuhnya kembali telomere.  

TA-65 berisi  cycloastragenol, yakni molekul yang diturunkan dari tanaman diklaim dapat meningkatkan aktivitas telomerase di dalam tubuh manusia, serta membalik proses penuaan, meskipun tidak memperpanjang umur pada tikus.

Namun, enzim telomerase juga dikaitkan dengan perkembangan beberapa jenis kanker. Penyakit ini pada dasarnya adalah hasil mutasi DNA sel yang mengakibatkan mereka menjadi abadi, bereproduksi dengan cara tidak terkendali sehinga menyebabkan tumor.
 
Perusahaan TA Sciences menuai kritik karena hanya mempelajari khasiat produknya sendiri. Tiga ilmuwan yang mengidentifikasi pentingnya telomere dan telomerase adalah  Elizabeth Blackburn, Carol Greider dan Jack Szostak.

Mereka dianugerahi Hadiah Nobel untuk bidang Fisiologi dan Kedokteran pada 2009. Greider secara terbuka menjauhkan diri dari produk ciptaannya TA-65. Dia mengatakan, bahwa penelitiannya tersebut tidak mendukung klaim sebelumnya.

TA Sciences mengakui jika produk tersebut telah mendapat pengesahan aman oleh Badan Administrasi Makanan dan Minuman (FDA). “TA-65 telah dijual di seluruh dunia selama hampir delapan tahun. Ribuan orang memakainya secara teratur tanpa efek samping yang dilaporkan ke FDA termasuk kanker,” katanya menegaskan.

(win/win)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER