Menyaksikan Khusyuknya Mappanretasi di Kalimantan Selatan

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2015 12:53 WIB
Tak hanya memiliki bentang alam yang indah, Indonesia juga punya ragam budaya yang apik dan kerap dijadikan magnet pariwisata sebuah daerah.
Acara adat Mappanretasi di Kalimantan Selatan (Dok. Humas Kabupaten Tanbu/Indonesia.travel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya memiliki bentang alam yang indah, Indonesia juga punya ragam budaya yang apik dan kerap dijadikan magnet pariwisata sebuah daerah. Jika Anda penggemar festival budaya, terutama budaya nusantara, mulai tanggal 8-16 April 2015, berkunjunglah ke Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan untuk menyaksikan upacara adat penduduk asli di sana.

Masyarakat Kabupaten Tanah bumbu akan merayakan upacara adat bernama Mappanretasi. Upacara ini melibatkan berbagai suku yang ada di Tanah Bumbu (Tanbu).

Dikutip dari Indonesia Travel, Mappanretasi dalam Bahasa Indonesia ini berarti pesta laut. Mappanretasi berasal dari bahasa Bugis, yaitu ma’ppanre (memberi makan) dan tasi (laut) atau diartikan kemudian sebagai ritual memberi makanan di laut. Kegiatan ini merupakan upacara adat Suku Bugis di Pantai Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Acara adat ini selalu rutin diselenggarakan selama tiga minggu di bulan April.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mappanretasi digelar sebagai bentuk syukur bumi atas hasil laut yang melimpah. Para nelayan Suku Bugis yang tinggal di pesisir Pantai Pagatan, Tanah Bumbu menggelarnya dengan cara melarung sesajen sebagai wujud syukur atas hasil laut.

Sesajen tersebut berisi sesisir pisang barengseng, nasi ketan empat warna, yaitu nasi ketan warna putih, hitam, kuning dan merah jambu. Dalam sesajen itu ada juga ayam panggang dan pisang raja. Pemberian sesajen itu pun dilakukan dengan mengiring ayam berwarna hitam yang dibawa naik kapal nelayan yang telah dihias.

Saat puncak acara tiba, Anda bisa melihat kapal-kapal nelayan yang telah dihias seindah mungkin mengarung ke tengah laut di titik yang ditentukan. Upacara ini dipimpin seorang sandro, orang yang memiliki gelar turun-temurun dan mereka biasanya mengenakan kopiah bugis bone dan pakaian adat bugis yang serba kuning. Ia didampingi 12 pengiring yang meliputi 6 orang perempuan dan 6 orang laki-laki.

Untuk menentukan titik pelarungan sesajen ke laut, pada malam sebelumnya, sandro akan turun ke laut. Hanya seorang sandro yang bisa melakukan hal ini karena ia perlu melakukan kontak batin.

Setelah kapal sampai ke titik yang telah ditentukan, ratusan kapal nelayan akan mengerubungi kapal yang ditumpangi sandro untuk mengikuti pembacaan doa selamatan laut. Setelah pembacaan doa selesai maka ayam hitam yang telah disiapkan akan langsung dipotong dan dilepas ke laut bersama sesajen lainnya.

Selama tiga minggu perayaan Mappanretasi ini, Anda juga bisa menemukan Pasar Malam di Kota Pagatan yang digelar mulai sore hari.

Untuk menyaksikan prosesi adat ini, Anda dapat menuju ke Batulicin, ibukota Kabupaten Tanbu yang berjarak sekitar 23 kilometer dari Banjarmasin. Perjalanan ke Batulicin dari Banjarmasin memerlukan waktu 5 jam.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER