Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini banyak masalah penglihatan yang bisa diselesaikan dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak. Dengan perkembangan teknologi pula lensa kontak bisa digunakan sekaligus sebagai
fashion item. Terutama karena banyaknya pilihan warna yang ditawarkan.
Namun bagaimana dengan aspek kesehatannya? Ternyata banyak juga kasus yang menimpa pasien mata yang justru akibat penggunakan lensa kontak yang salah.
“Setidaknya dari mereka yang membutuhkan operasi besar di mata 30 persen adalah penggunaan lensa kontak yang salah. Kami sudah tahu memang ada beberapa merek lensa kontak yang sering mengakibatkan kerusakan pada mata,” kata Dr. Yulia Azisa, Sp.M, M.Kes, ahli mata dan humas Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, Rabu (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang menyedihkan lagi, sebagian besar dari mereka yang terpaksa mengalami penanganan serius untuk mata akibat salah penggunakan lensa kontak adalah kalangan remaja alias ABG.
“Mereka, anak-anak remaja ini umumnya sering menggunakan lensa kontak melebihi waktu yang dianjurkan,” kata Yulia. Misalnya untuk lensa kontak yang semestinya hanya digunakan per hari dengan maksimal penggunaan 8 jam dalam sehari, mereka menggunakannya hingga seharian.
“Bahkan ada yang sampai
over night, dipakai semalaman untuk tidur,” kata Yulia.
“Karenanya remaja harus mendapat pendampingan dan bimbingan dari orang tua jika ingin menggunakan lensa kontak,” kata Ketua Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) Dian Leila Sari AMd RO, S.Pd, M.Kes. Tentu saja sebelumnya harus melalui pemeriksaan dengan seksama oleh dokter mata, bukan sekadar penjual di optik semata.
Yulia mengatakan banyak komplikasi yang mungkin terjadi pada penggunaan lensa kontak yang salah. Mulai dari penurunan ketebalan kornea, perubahan kurvatura kornea, hingga ketidakteraturan atau iregularitas permukaan korena,”
“Komplikasi ini terjadi pada kurang lebih empat persen dari pengguna lensa kontak. Efeknya bisa jangka panjang,” kata Yulia.
Komplikasi yang terjadi pada pengguna lensa kontak mulai pada kelopak mata, konjungivita atau infeksi selaput lendir di mata akibat infeksi bakteri atau virus. Bisa juga terjadi infeksi di kornea baik akibat jamur, bakteri, virus atau amoeba.
(utw/utw)