Beda Stres pada Perempuan dan Laki-laki

Jakarta, CNN Indonesia -- Laki-laki atau perempuan, tak ada satu sama lain yang lebih mudah atau lebih sulit terkena stres. Semuanya memiliki potensi stres yang sama.

Namun, ada hal yang membuat stres pada laki-laki dan perempuan menjadi berbeda. Psikolog Roslina Verauli mengatakan stres laki-laki lebih bersifat internalize, sementara perempuan bersifat externalize.

Pilihan Redaksi Delapan Penyakit Hewan Peliharaan yang Bisa Menginfeksi Anda Duduk Bengong di Toilet Juga Bisa Jadi Cara Relaksasi Wanita-wanita yang Paling Mudah Mengalami Stres

"Kalau laki-laki stresnya mengarah pada perilaku kalau perempuan lebih ke emosional," kata Vera menjelaskan.

Namun, ketika laki-laki dan perempuan dilanda stres, semuanya mengalami gejala yang sama. Ada reaksi fisiologis, reaksi biologis, dan reaksi emosional.

Vera memaparkan, reaksi fisiologis dapat ditandai dari kondisi tubuh yang mudah lelah. Selain itu, akan muncul juga tegang otot, biasanya di bagian leher belakang dan bahu.

"Ketegangan otot, napasnya pendek, posisi bahu tiba-tiba tinggi. Itu biasanya stres. Ketegangan otot leher merambat ke atas tiba-tiba pusing kepala. Anda stres," ujar Vera.

Sementara itu, reaksi biologis Anda saat stres biasanya tergambar dengan mudah sakit atau sulit konsentrasi. "Konsentrasi menurun, ya Anda stres."

Berbeda lagi dengan reaksi emosional. Biasanya orang yang stres akan cepat marah, sinis, bahkan apatis. "Orang cerita bahagia, Anda jadi sinis. Berita menakutkan Anda apatis, masa bodoh. Mungkin karena sudah keburu stres," kata Vera.

Jika stres tidak bisa dikelola dengan baik, stres pun bisa mengarah pada depresi. "Paling akhir berakhir pada depresi dan kecemasan sampai gangguan," ujar Vera.

Semua gejala stres di atas sebenarnya bisa jadi kondisi menuju depresi. Salah satu ciri Anda depresi, menurut Vera adalah adanya gangguan tidur. "Sukar tidur atau kebanyakan tidur. Mood-nya down terus. Ada keinginan untuk bunuh diri," katanya menjelaskan.

(mer/mer)