Macchu Pichu Memadat, Turis Cukup Berkunjung Sepuluh Menit

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 30 Apr 2015 14:15 WIB
Jumlah harian rata-rata jauh melampaui batas harian 2500 seperti yang disetujui oleh Unesco.
Rencana baru, yang akan dilaksanakan pada 2015 dan 2019, akan mengkonseptualisasikan ulang Machu Picchu.(Wikimedia Commons/Svartaregndroppar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada 2007 yang silam, Machu Picchu dinobatkan sebagai 'Keajaiban Baru Dunia'.

Kota kuno Inca masuk ke dalam daftar kunjungan para wisatawan di penjuru dunia, para pengunjung rela mengantre demi mendapatkan foto sempurna keindahannya. Maka, tak heran lokasi bersejarah ini mulai memperlihatkan retakan-retakan.

Sejak 2011, jumlah pengunjung harian rata-rata jauh melampaui batas harian 2500 yang disetujui oleh Peru dan UNESCO. Tahun lalu saja, sekitar 1,1 juta orang mencapai puncaknya. Rencana baru, yang akan dilaksanakan pada 2015 dan 2019, akan mengonseptualisasikan ulang Machu Picchu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep baru senilai £ 9 juta atau sekitar 179 miliar tersebut hendak  mengubah poros pengalaman pengunjung. Membuat gunung jadi bagian pengalaman wisata, juga kota Inca itu sendiri. Harapannya, konsep ini bisa mengontrol aliran kerumunan yang kian lama tak terbendung.

Jalan masuk ke situs bersejarah ini akan dipindahkan ke pusat pengunjung dan orientasi di hutan. Akan ada tiga rute berbeda melalui situs. Seorang staf pemandu sekaligus penjaga bersertifikat akan dipekerjakan, kamera keamanan pun dipasang.

Pengunjung akan diberikan batas waktu untuk menjaga lalu-lintas pengunjung mengalir.

Sebuah dokumen online yang mengurai rencana tersebut mengatakan, “Setiap kelompok yang terdiri dari 100 pengunjung akan pergi meninggalkan tempat kira-kira setiap sepuluh menit (dari pusat pengunjung) menuju salah satu pilihan lain, sehingga mengendurkan kemacetan di ruang peninggalan pusaka dengan bantuan tanda-tanda interpretatif dan bantuan efisien dari pemandu.”

Jadi, jika kelompok yang terdiri dari seratus orang diberangkatkan setiap sepuluh menit, situs peninggalan pusaka berumur dua juta tahun itu akan menerima sekitar 6000 pengunjung setiap hari. Rencana pembuatan jalan keluar dan toilet di lokasi juga telah disepakati.

Pada 2008, Unesco dan Departemen Kebudayan Pemerintah Peru sepakat bahwa tidak boleh lebih dari 2500 orang mengunjungi situs tersebut per hari.

Kurangnya manajemen darurat, akses jalan yang terbatas dari Santa Maria dan Santa Teresa, dan fasilitas limbah yang dikelola buruk, meningkatnya jumlah wisatawan akan berpotensi jadi sangat berbahaya.

Rencana induk ini bertujuan untuk mengatasi semua isu tersebut. Namun, ada argumen terlontar bahwa kota Inca yang suci barangkali tidak akan pernah sama lagi. Ahli penjelajahan Amerika latin Isabelle Mazille berkata, “Machu Picchu bukan museum, tapi pengalaman. Orang-orang akan pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu berkali-kali.”

“Jadi ide Anda memiliki rute tertentu yang membuat Anda tidak bisa (mengambil jalan) menyimpang, pergi dengan seorang pemandu, dan dengan waktu yang singkat akan memengaruhi pengalaman, ini tidak akan sama lagi.”

Di sisi lain, karena pengunjung semakin meningkat, pemerintah perlu melakukan sesuatu untuk mengakomodasi dan mengontrol mereka agar situs tersebut tidak runtuh.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER