Alasan Ilmiah Mengapa Perempuan Benci Bayangannya di Cermin

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 15:46 WIB
"Mirror-mirror on the wall, siapa yang paling cantik di dunia ini?"
Ilustrasi (evgenyatamanenko/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- "Mirror-mirror on the wall, siapa yang paling cantik di dunia ini?"

Ucapan sang penyihir jahat dalam film Snow White ini pasti akrab di telinga Anda. Tampaknya ini bukan hanya terjadi dalam film kartun saja. Di dunia nyata banyak juga perempuan yang kerap berkaca dan menanyakan hal yang sama.

Namun, sayangnya setiap berdiri menghadap cermin, kebanyakan perempuan justru tak suka dan tak percaya melihat dirinya sendiri. Mereka tak suka dengan pantulan bayangannya yang ada di cermin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berteriak melihat semua garis halus, kerutan, kantong mata, lingkaran hitam, jerawat dan berbagai hal lain yang tak diinginkan ada di wajah mereka. Dengan sigap, Anda langsung berpaling, menggerutu dan khawatir melihat perempuan muda yang menarik lainnya di luar sana.

Lain soal ketika para pria yang berkaca. Alih-alih mengeritik penampilannya, beberapa dari mereka malah dengan bangga melihat penampilannya. Mereka malah berkata kalau mereka itu tampan  dan bergaya bak pangeran yang paling tampan sedunia.

Ketika berkaca, bagaimana Anda bisa terlihat begitu berbeda. Kebanyakan orang berkaca dan hanya melihat kelemahan dan kekurangan diri sendiri dalam hal fisik? Sedangkan pria lebih banyak melihat kelebihan mereka? Tenang saja, ini hal wajar dan biologis.

Dikutip dari Your Tango, sebuah studi yang dilakukan oleh Social Issues Research Center (SIRC) menemukan bahwa perempuan lebih kritis pada penampilan mereka  dibanding pria. Delapan dari 10 perempuan tak puas dengan penampilan mereka dan lebih dari setengahnya melihat sosok terdistorsi.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa saat pria bercermin mereka merasa lebih puas dengan apa yang mereka lihat. Atau mereka justru acuh tak acuh. Penelitian menunjukkan bahwa pria biasanya memiliki pendapat positif tentang citra tubuhnya dibanding perempuan.

SIRC menemukan bahwa sebenarnya ada banyak hal yang bisa memengaruhi citra dan reaksi seseorang ketika sedang bercermin. Beberapa faktor ini misalnya jenis kelamin, usia, etnis, orientasi seksual, suasana hati, gangguan makan, dan acara televisi, majalah yang dibaca, kehidupan masa kecil, status pernikahan, sampai apa yang mereka santap saat makan siang.

Ini adalah salah satu sebab mengapa kencan di usia paruh baya sangatlah menantang. Khususnya untuk perempuan. Laki-laki dan perempuan melihat diri mereka sangat berbeda.

Perempuan selalu beranggapan bahwa kecantikan mereka memuncak pada usia 20-40 tahun. Selebihnya tidak.

Namun studi ini juga menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin terjadi karena standar penampilan perempuan jauh lebih tinggi dari pria. Perempuan terus menghadapi apa yang dituntut ideal kesempurnaan ideal dalam masyarakat. (chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER