Jenis Diet yang Bisa Meningkatkan Kemampuan Memori di Otak

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2015 07:40 WIB
Salah satu lemak paling umum di otak adalah asam oleat, lemak tak jenuh yang ditemukan dalam kacang-kacangan, minyak zaitun, biji bunga matahari, dan alpukat.
Menurut penelitian, diet mediterania dengan tambahan kacang dan minyak zaitun dapat meningkatkan memori pada orang dewasa yang lebih tua. (Thinkstock/Konstantin Yuganov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Diet mediterania dengan tambahan kacang dan minyak zaitun dapat meningkatkan memori pada orang dewasa yang lebih tua, berdasarkan penelitian di Spanyol.

“Penelitian kecil ini menemukan bahwa diet mediterania, yang rendah makanan hewani contohnya daging dan mentega, dan tinggi sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ketika ditambah dengan minyak zaitun dan kacang berhubungan dengan fungsi kognitif yang lebih baik,” kata Samantha Heller, ahli gizi di Pusat Universitas New York, seperti dilansir dari laman Reuters.

Penelitian sebelumnya mengaitkan diet mediterania untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, serta risiko lebih rendah terkena penyakit alzheimer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, diet ini belum terbukti secara meyakinkan sebagai satu-satunya yang bertanggung jawab atas manfaat tersebut, bukan pilihan gaya hidup mereka yang lain.

Dalam penelitian ini, Emilo Ros, endokrinologi dan ahli gizi di Hospital Clinic, Barcelona, beserta rekan penelitinya membangun hubungan yang lebih kuat antara diet mediterania dan fungsi kognitif yang lebih baik.

Dipilih secara acak, 447 orang dewasa yang berisiko mengidap penyakit kardiovaskular diminta mengikuti salah satu dari tiga diet. Diet mediterania yang dilengkapi dengan satu liter minyak zaitun murni selama satu minggu, diet mediterania dengan tambahan 30 gram kacang per hari, atau diet rendah lemak.

Pada awal penelitian, peserta berusia 67 tahun yang umumnya kelebihan berat badan,  tetapi tidak gemuk. Sebagian besar dari mereka mengalami tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Semua subjek penelitian melakukan tes fungsi kognitif pada awal penelitian, tetapi hanya 334 dari mereka, atau sekitar 75 persen, yang menyelesaikan evaluasi otak putaran kedua untuk menilai dampak diet.

Berdasarkan tes fungsi otak yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian, kelompok yang mengonsumsi makanan rendah lemak memiliki penurunan signifikan dalam memori dan fungsi kognitif.

Sementara, kelompok yang mengikuti diet mediterania dengan kacang sebagai tambahan dilaporkan mengalami perbaikan signifikan dalam memori. Kelompok yang menambahkan minyak zaitun murni pun mengalami fungsi kognitif yang secara signifikan juga lebih baik.

Dalam diagnosis penurunan kognitif ringan, para peneliti hanya mengidentifikasi 37 orang yang mengembangkan kondisi tersebut selama penelitian, dan diet itu tidak memiliki dampak signifikan terhadap risiko diagnosis.

Peneliti mengakui di JAMA Internal Medicine, bahwa ini merupakan penelitian kecil dan peserta menerima dua percobaan fungsi kognitif yang bahkan lebih kecil.

Penelitian diet ini jauh lebih baik daripada penelitian observasional murni, tetapi jauh dari salah satu yang memberikan bukti definitif,” kata David Knopman, ahli saraf di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota.

Sementara, para peneliti melaporkan bahwa makanan kaya antioksidan di dalam diet mediterania berpotensi melindungi otak manusia dari penurunan kognitif.

“Antioksidan murni seperti vitamin E berdampak pada beberapa proses tertentu yang berkaitan dengan penuaan kognitif yang sangat, sangat tipis,” kata Knopman.

Otak sendiri terdiri dari 70 persen lemak, dan mendapatkan lemak tersebut dari makanan yang orang-orang makan, kata Heller. Salah satu lemak paling umum di otak adalah asam oleat, lemak tak jenuh yang ditemukan dalam kacang-kacangan, minyak zaitun, biji bunga matahari, dan alpukat.

Asam lemak omega-3 juga penting untuk kesehatan otak, dan ditemukan pada ikan, kenari, dan makanan dari kedelai.

“Lemak sehat ini terbukti meningkatkan fungsi kognitif dan kesehatan otak,” kata Heller. Sebaliknya, penelitian juga menemukan bahwa mengonsumsi lemak tak sehat, contohnya lemak trans yang ditemukan pada makanan olahan, dan lemak jenuh dalam makanan hewani mempercepat penurunan kognitif, memori buruk, dan risiko demensia.”

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER