Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh juta orang meninggal dunia akibat komplikasi penyakit hipertensi setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, satu dari empat orang diprediksi mengidap hipertensi.
Berdasarkan data awal dari Sample Registration Survey tahun 2014 yang sedang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan, hipertensi disebut sebagai penyakit penyebab kematian nomor lima tertinggi di Indonesia.
Bahayanya, 50 persen orang tidak menyadari bahwa hipertensi mulai merengkuh kehidupannya. Ketua Indonesia Society of Hypertension, Nani Hersunarti, menjabarkan gejala hipertensi agar dapat diantisipasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa orang dengan hipertensi melaporkan sakit kepala terutama di bagian belakang kepala pada pagi hari, dengung dan desis di dalam telinga, dan gangguan penglihatan," ujar Nani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/5).
Namun, sebenarnya ada gejala kecil lain yang sudah dapat dideteksi sebelumnya. "Umumnya, jantung mulai berdebar lebih keras dari biasanya," kata Nani.
Gejala lainnya terasa lebih wajar, seperti sulit bernapas setelah bekerja keras atau mengangkat beban berat.
"Pertanda lainnya malah lebih wajar. Mudah lelah, wajah memerah, atau mimisan," kata Nani.
Menurut Nani, gejala tidak disadari inilah yang membuat hipertensi dijuluki penyakit silent killer. Tak heran, hipertensi kini telah menjadi salah satu penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia.
Merujuk pada data ISH, tingkat kematian akibat hipertensi di Indonesia pada 2013 mencapai 25,8 persen. Dari keseluruhan angka tersebut, 22,8 persen di antaranya diidap oleh laki-laki, sementara perempuan memakan porsi 28,8 persen.
(utw/utw)