Jakarta, CNN Indonesia -- Mendengar adalah salah satu faktor penting untuk melakukan komunikasi. Tanpa telinga, manusia tidak dapat mendengar dan proses komunikasi bisa terganggu.
Namun, telinga juga merupakan salah satu organ tubuh paling sensitif. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar telinga tidak rusak, seperti menghindari mendengar suara terlalu keras atau pemakaian
earphone dalam waktu lama karena dapat menyebabkan infeksi.
Dengan kesensitifan tersebut, telinga tercipta dengan sistem perlindungan sendiri, salah satunya adalah dengan produksi zat lilin. Zat ini melindungi telinga dari benda-benda asing yang dapat merugikan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih begitu, banyak fakta menarik lain dari telinga yang tidak diketahui orang. Berikut adalah fakta-fakta yang jarang terdengar tersebut seperti dilansir Boldsky.
Saat orang membersihkan telinga terlalu dalam, salah satu yang ikut lengser adalah zat lilin. Hal ini perlu diwaspadai karena zat lilin adalah sistem perlindungan bagi telinga.
Zat lilin diproduksi oleh telinga untuk melindungi telinga itu sendiri. Zat ini merupakan tameng perlindungan telinga agar benda-benda asing yang dapat membahayakan telinga tidak masuk ke dalam.
Jika produksi zat lilin berlebihan, telinga juga memiliki sistem pembersihan sendiri. Zat ini dapat keluar dengan sendirinya dibantu bulu-bulu halus atau silia yang ada di dalam kuping.
Saat bepergian dari dataran rendah ke daerah pegunungan, perasaan telinga tertutup pasti sering terjadi. Namun, ketika menguap, akan terdengar suara ‘pop’ dan seketika telinga menjadi normal kembali.
Saat menguap, saluran eustachius telinga terbuka untuk membuat tekanan di telinga tengah stabil. Hal ini membuat tekanan di dalam dan luar telinga sama.
Ini merupakan salah satu sistem perlindungan telinga dari bahaya tekanan udara.
Telinga ternyata tidak hanya membantu manusia untuk mendengar. Organ ini juga membantu manusia menjaga keseimbangan tubuh.
Dengan adanya telinga, manusia dapat berdiri tegak dan tidak terjatuh. Telinga juga menjaga keseimbangan kepala.
Hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki labirin yang sangat besar peranannya dalam sistem keseimbangan.
Saat melakukan perjalanan, baik itu melalui darat, laut, atau udara, orang sering kali merasa mabuk atau mual. Ternyata, rasa sakit tersebut bukan karena ada kesalahan di dalam perut, melainkan telinga.
Perasaan ingin muntah tersebut dipicu masalah yang ada di telinga. Akibat pergerakan, sistem keseimbangan yang ada di dalam telinga terganggu. Hal inilah yang menyebabkan rasa mual saat perjalanan.
Meskipun sedang tidur, telinga tidak berhenti bekerja. Orang tidak mendengar suara saat tidur karena otak beristirahat.
Namun, saat alarm berdering, otak bereaksi dan orang tersadar. Ini dapat terjadi karena sebenarnya telinga tidak pernah berhenti mendengar.
Ketika mendengar suara terlalu keras, biasanya telinga akan mendengung. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa suara yang masuk ke telinga terlalu keras.
Suara yang dapat diterima telinga manusia hanya sekitar 60 desibel. Mendengar suara yang lebih dari 60 desibel dapat menyebabkan tuli.
Fakta menunjukkan bahwa jika manusia mendengar suara lebih dari 86 desibel, telinga akan kehilangan fungsi pendengaran. Kejadian ini disebut juga suara menginduksi kemampuan mendengar.
Salah satu bagian penting dari telinga adalah sel rambut. Sel ini membantu proses pendengaran dalam telinga.
Sel ini mengantar gelombang suara ke otak. Setelah itu, otak akan menganalisis dan mengerti suara tersebut.
Kerusakan sel ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga tuli. Masalah ini tidak dapat disembuhkan karena sel rambut tak tumbuh kembali.