Jakarta, CNN Indonesia -- Anak-anak prasekolah tidak mendapatkan cukup waktu terlibat dalam aktivitas fisik di pusat pendidikan anak, menurut penelitian terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat, seperti dilansir dari laman Reuters.
Seorang anak dianjurkan mendapatkan sekitar 120 menit aktivitas fisik per hari, tetapi para peneliti menemukan, anak-anak terlibat rata-rata 48 menit dalam aktivitas fisik di
preschool. Jumlah waktu tersebut 'jauh dari suboptimal', kata Pooja S. Tandon dari Institut Penelitian Anak-Anak Seattle dalam sebuah pernyataan.
Pooja dan beberapa rekan penelitinya mengamati 98 anak berusia tiga sampai lima tahun di 10 pusat pendidikan anak swasta, setidaknya selama empat hari penuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mengategorikan kegiatan menjadi beberapa waktu. Waktu tidur siang, waktu bermain bermain bebas di ruangan, waktu bermain bebas di luar ruangan, waktu bermain di ruangan dibimbing guru, waktu bermain di luar ruangan dibimbing guru, dan bukan waktu bermain.
Anak-anak juga mengenakan akselerometer untuk mengukur tingkat aktivitas mereka sepanjang hari. Hampir tiga per empat dari total waktu tersebut adalah aktivitas yang tidak berpindah-pindah. Sebanyak tiga belas persen dihabiskan untuk aktivitas ringan, dan empat belas persen untuk aktivitas moderat sampai aktivitas fisik yang kuat.
Anak-anak hanya memiliki kesempatan bermain aktif rata-rata 48 menit per hari, mereka tidak menghabiskan seluruh waktu menjadi aktif.
Pedoman praktik menyarankan, lembaga pendidikan seperti preschool harus memiliki 60 menit waktu bermain dibimbing guru, dan 60 menit kegiatan terstruktur, kata penulis dalam jurnal Pediatrics.
Penelitian ini menemukan, anak-anak cenderung lebih aktif di luar ruangan dan selama bermain bebas, daripada saat di dalam ruangan atau saat bermain dibimbing guru.
“Anak-anak membutuhkan kesempatan setiap hari untuk aktivitas fisik, tidak hanya untuk berat badan ideal mereka, tetapi karena aktivitas fisik meningkatkan beerbagai aspek kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan,” kata Pooja.
“Setiap kali kita melihat program sekolah, di mana anak bisa menjadi aktif atau kita mengharapkan mereka menjadi aktif, tapi mereka tidak aktif seperti yang kita harapkan,” kata James F. Sallis dari Universitas Negeri San Diego.
Menurut James, salah satu hal yang mungkin mengejutkan orang tua tentang hasil penelitian ini, Anda tidak bisa hanya berasumsi, ketika mendaftarkan anak dalam program kegiatan terkait, bukan berarti mereka mendapatkan aktivitas yang cukup,” katanya.
Berdasarkan penelitian terhadap 264 anak perempuan dari 66 kelas, anak-anak melakukan sekitar 17 menit aktivitas dari yang tingkatnya sedang sampak aktivitas fisik kuat.
Lalu, hanya sekitar 8 persen dari anak-anak, dan 6 persen dari remaja yang melakukan aktivitas fisik selama 30 menit, seperti yang dianjurkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Orang tua harus bertanya tentang kelas yang diikuti oleh anak mereka, coba untuk duduk di kelas untuk melihat seberapa aktif anak-anak mereka, katanya.
(win/mer)