Agar Anak Tak Lagi Melakukan 'Gerakan Tutup Mulut'

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 21 Mei 2015 08:21 WIB
Fase MPASI menjadi penting bagi seorang anak untuk mulai diperkenalkan dengan makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan.
Ilustrasi (Thinkstock/LittleBee80)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sarapan di Indonesia masih menjadi masalah anak-anak di kala pagi. Banyak anak-anak yang memulai harinya tanpa asupan bernutrisi. Menurut ahli nutrisi, Victoria Djajadi, rupanya permasalahan sarapan ini terkait dengan kualitas hubungan anak dengan makanan.

"Hubungan yang baik antara makanan dengan anak bermula pertama kali setelah memasuki masa Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI)," kata Victoria ketika ditemui dalam sebuah acara di Sudirman, Jakarta Selatan, seperti ditulis Kamis (21/5).

Setelah anak menyelesaikan masa menyesui ASI, anak akan mulai memasuki fase memakan makanan selain ASI namun tanpa meninggalkan ASI, yang disebut Makanan Pendamping ASI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Victoria, fase ini menjadi penting bagi seorang anak untuk mulai diperkenalkan dengan makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan. Victoria juga menyarankan untuk para ibu membuat sendiri makanan untuk sang buah hati.

Jika sang anak sudah terbiasa memakan makanan yang sehat sejak masih kanak-kanak, maka ketika dirinya beranjak dewasa, ia tidak akan memiliki rasa yang asing terhadap makanan tersebut.

"Para orang tua juga harus membiasakan diri bersabar dan menjaga sikap ketika mengenalkan makanan kepada anak-anak,” kata Victoria.

Victoria berpendapat, banyak kasus anak tidak menyukai suatu jenis makanan bukan lantaran memiliki kenangan yang buruk atas makanan tersebut, tetapi lantaran merekam komentar negatif orang tuanya atas makanan itu.

Komentar negatif para orang tua tentang suatu makanan di depan anak akan direkam oleh anak dan dapat menjadi gambaran anak mengenai makanan tersebut tanpa harus merasakan makanan yang dimaksud.

Cara lain yang dapat dilakukan para orang tua guna mengakrabkan anak dengan makanan sehat adalah membiasakan anak untuk membawa bekal makanan buatan orang tua di segala kesempatan kegiatan anak.

Dengan terbiasa makan makanan buatan orang tua, anak akan terbiasa makan makanan yang diketahui kadar nutrisinya, kebersihannya, dan juga kesehatannya.


(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER