Jakarta, CNN Indonesia -- Detoks jus kini jadi salah satu tren kuliner di Jakarta. Dengan mengonsumsi jus ini, Anda diklaim bisa jadi lebih sehat karena racun-racun yang ada dalam tubuh bisa dibersihkan oleh jus ini.
Namun beberapa penelitian membuktikan bahwa hal ini tak mungkin terjadi. Tanpa konsumsi jus yang juga dikenal sebagai cleansing juice ini, tubuh juga punya pertahanan dan kemampuan membersihkan racunnya sendiri.
Baca juga: Tren Detoks Racun dari Tubuh Lewat Jus itu Hanya Mitos
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Prevention, meskipun Anda menikmati jus ini selama beberapa hari atau bahkan seminggu, ada hal-hal gila dan drastis yang bisa dialami tubuh. Jus ini memang akan membantu Anda mengurangi kalori tubuh, lemak dan protein dalam tubuh secara drastis. Namun kenyataannya, hal ini akan sangat berbahaya untuk tubuh Anda.
Apa yang terjadi dalam tubuh ketika Anda mengonsumsi jus ini terus-menerus?
Sebagian besar cleansing jus ini merupakan campuran dari jus dan buah-buahan. Cairan dari buah-buahan ini mengandung sorbitol yang sangat tinggi. Sorbitol adalah gula yang menarik gula ke dalam usus dan menyebabkan efek pencahar dalam tubuh.
Memang dengan efek ini, Anda akan merasa seperti dibersihkan. Namun hati-hati, hal ini bisa berpotensi menyebabkan diare jika Anda tak menghidrasi kembali tubuh Anda. Ketika kalori tubuh Anda terbatas, tubuh akan merasakan kelaparan dan menyebabkan hormon Anda mengalami regresi ke tahun sebelum pubertas. Ini bisa terjadi dalam waktu beberapa hari saja. Ini juga bisa mengacaukan waktu periode menstruasi perempuan. Apalagi jika Anda menikmatinya selama masa menstruasi. Jus bisa memotong protein dengan cepat. Namun tubuh Anda tak tahu apa yang hilang dari tubuh, namun ia akan tetap melanjutkan proses untuk memetabolisme protein secara normal dari otot Anda.
Jika minum jus ini semingguan penuh, akan menyebabkan Anda kehilangan otot beberapa kilo setiap hari.
Saat minum jus ini, Anda memang akan kehilangan banyak berat badan. Namun ini bukan cara yang tepat. Glikogen dalam tubuh, yang dihasilkan dari karbohidrat akan membantu tubuh bertahan pada air. Namun ketika Anda memiliki kalori tubuh yang rendah, Anda akan mengeluarkan banyak air seni. Ini sebagai hasil dari kehilangan beberapa kilo air dalam tubuh. Hanya karena Anda memotong banyak kalori makanan ini tak berarti tubuh Anda berhenti membakarnya. Dengan jumlah glikogen yang terbatas untuk mengisi tenaga Anda, tubuh akan terasa lebih lemah dan tak bertenaga. Karena Anda menghilangkan beberapa jaringan otot tak berlemak, tubuh akan membakar beberapa kalori secara keseluruhan. Jika Anda kehilangan 1,4 kg massa otot maka tubuh akan memetabolisme sekitar 150 kalori atau lebih per hari. Jus tidak mengandung lemak dan protein, nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membantu neutrotransmitter memperbaiki mood. Jadi, terlalu banyak mengonsumsi jus ini juga akan memengaruhi mood Anda.
Konsumsi jus juga akan menyebabkan perubahan mood yang drastis. Anda berpotensi lebih sering mengalami mood swing dan lebih mudah marah, bahkan hanya karena hal sepele.
Konsumsi jus detoks selama beberapa hari akan memengaruhi kondisi tekanan gula darah Anda. Pankreas Anda akan menghasilkan insulin yang lebih sedikit dan mengurangi tekanan darah Anda.