Jakarta, CNN Indonesia -- Kini ada lebih banyak alasan orang tua untuk mengawasi anaknya agar tidak mengisap ganja. Sebuah penelitian terbaru dari Pakistan menunjukkan bahwa anak yang mengisap ganja sebelum masa pubertas dapat menghambat pertumbuhan tingginya hingga empat inchi atau sepuluh sentimeter ketimbang bocah seumuran lainnya.
Seperti dilansir
The Independent, Selasa (19/5), penelitian ini dilakukan oleh Syed Rizvi dari Pir Mehr Ali Shah Agriculture University untuk mengetahui hubungan antara pengguna ganja dengan tingkat penurunan hormon pertumbuhan.
Tim Rizvi menganalisis sampel darah dari 437 anak laki-laki, 217 di antaranya memiliki kebiasaan mengisap ganja sebelum masa puber. Mereka menemukan bahwa bocah yang mengisap ganja akan mencapai masa pubernya secara prematur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menginjak usia 20, anak yang merokok ganja memiliki berat badan lebih ringan empat kilogram daripada bukan pengguna. Jika mengacu pada hasil penelitian air liur, tingkat produksi hormon stres pada pengisap ganja lebih besar dibanding anak yang tidak menggunakan.
"Penggunaan mariyuana dapat memicu respons stres dan menyebabkan stimulasi pertumbuhan pubertas dan menghambat tingkat pertumbuhan," demikian kutipan kesimpulan hasil penelitian tersebut.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak yang mengisap ganja sebelum pubertas lebih rentan terhadap gangguan emosi.
"Puber dini memiliki hubungan dengan asupan minuman keras dan merokok pada usia muda. Anak yang dewasa lebih cepat memiliki tingkatan potensi melakukan penganiayaan lebih tinggi karena mereka memasuki periode kedewasaan emosi lebih cepat dari anak lain," bunyi kesimpulan tersebut.
(utw/utw)