Bocah Penderita Sindrom Rapunzel Punya Hobi Makan Rambut

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 11:37 WIB
Bocah tersebut didiagnosis dengan sindrom Rapunzel, kondisi langka di mana gumpalan rambut ditemukan di dalam perut dan memanjang hingga usus besar.
Ilustrasi (Thinsktock/ninuns)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang gadis cilik datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut parah. Karena bocah yang berusia 5 tahun itu memiliki riwayat suka menarik-narik rambut sendiri dan memakannya, dokter curiga ia mengalami sindrom Rapunzel. Pemeriksaan pun dilakukan. Dan benar saja, ada gumpalan rambut raksasa bersarang di dalam perutnya.

Bocah tersebut dilarikan ke rumah sakit di Adelaide, Australia, karena menderita sakit perut yang terus-menerus memburuk selama beberapa minggu. Dia juga mengalami penurunan nafsu makan, kata dokter menjelaskan kasusnya di BMJ Case Reports.

(Baca juga: Gumpalan Rambut Seberat Dua Kilogram di Perut Bocah Perempuan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, bocah itu mengatakan telah menemukan rambut di dalam tinja, dan telah memuntahkan bola rambut kusut besar di masa lalu. Menurut dokter dia mengalami trichotillomania, suatu kondisi di mana orang suka menarik rambutnya sendiri, dan trichophagia yaitu kondisi yang membuat orang suka makan rambut.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan massa besar, keras, dan sangat bengkak di perutnya. Hasil scan mengonfirmasi ada massa rambut di dalam perutnya, yang tampak seperti organ padat dan penuh jaringan lunak. Dokter juga menemukan lesi besar di perut dan usus kecilnya.

Bocah tersebut didiagnosis dengan sindrom Rapunzel, kondisi langka di mana gumpalan rambut — disebut trichobezar — ditemukan di dalam perut dan memanjang hingga usus besar. Dia menjadi salah satu dari 120 kasus sindrom Rapunzel yang dilaporkan dalam literatur medis, yang hampir selalu memengaruhi perempuan muda.

Setelah dilakukan operasi selama dua jam, tim dokter berhasil mengeluarkan 125 gram bola rambut. Operasi berjalan lancar dan bocah tersebut dilaporkan sudah bisa makan kembali. Sebagai perawatan lanjutan, ia harus menjalani terapi perilaku untuk membantunya menghentikan kebiasaan buruk menarik rambut dan memakannya.

Dokter menjelaskan, rambut tidak bisa dicerna di dalam sistem pencernaan sehingga terakumulasi dengan makanan di usus dan terbentuklah massa besar.

Bila rambut-rambut itu terakumulasi hingga membentuk gumpalan besar, dapat menyebabkan borok, merobek perut dan usus, serta memblokir sistem pencernaan. Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan penyakit kuning dan pancreatitis, kondisi serius di mana pankreas meradang.

Dilansir dari Clinical Medicine and Research journal, sindrom Rapunzel umumnya ditemukan pada anak-anak dengan gangguan emosional atau keterbelakangan mental.


(mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER