Jakarta, CNN Indonesia -- Selama bertahun-tahun, banyak pasangan berkunjung ke kota cinta, Paris, untuk menulis nama mereka di sebuah gembok, menggantungnya di jembatan Pont des Arts dan membuang kuncinya ke sungai. Kegiatan tersebut kemudian menjadi tren dan dianggap melambangkan perasaan abadi.
Namun, pejabat kota setempat mengatakan ribuan gembok yang menggantung itu telah membawa bahaya keamanan dan pekerja balai kota akan mulai membongkar semua gembok tersebut dari jembatan Pont des Arts pada hari Senin (1/6).
"Fenomena ini menghasilkan dua masalah: degradasi abadi warisan Paris dan juga risiko untuk keselamatan pengunjung, Paris dan wisatawan," kata pejabat kota dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari USA Today.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagian dari jembatan Pont des Arts runtuh karena harus menanggung berat dari ribuan gembok tahun lalu, BBC News melaporkan. Sekarang, hampir satu juta gembok seberat 45 ton diharapkan akan dibongkar.
Gembok-gembok yang menggantung di Pont de l'Archeveche, dekat Katedral Notre Dame, dilaporkan juga akan dibongkar.
Kisi-kisi logam pada sisi jembatan Pont des Arts akan digantikan oleh lukisan selama musim panas, sebelum panel transparan diletakkan di sana akhir tahun ini.
“Kami ingin Paris tetap menjadi ibu kota cinta dan asmara,” kata Bruno Julliard, wakil walikota Paris, dilansir dari BBC.
(mer)