Akhir Cerita Jembatan Cinta di Paris

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2015 06:37 WIB
Jembatan Pont des Arts populer dengan gembok cinta berdasarkan novel Italia berjudul I Want You yang dirilis 2006.
Jembatan Pont des Arts populer dengan gembok cinta berdasarkan novel Italia berjudul I Want You yang dirilis 2006. (Reuters/Philippe Wojazer)
Paris, CNN Indonesia -- Paris adalah kota cinta. Bukan hanya ada Menara Eiffel yang begitu romantis, pusat fesyen dunia itu juga punya jembatan cinta, Pont des Arts.

Tak lengkap rasanya berkunjung ke Paris tanpa menguncikan gembok pada jembatan pedestrian di Seine itu. Saking tenarnya, jembatan itu sampai hampir seluruhnya diselimuti gembok sebagai pengunci cinta.

Sebagian besar gembok itu bertuliskan nama pasangan. Dipercaya, dengan mengaitkan gembok berisi nama diri dan pasangan ke jembatan legendaris itu, cinta mereka pun terkunci selamanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai gembok koper sampai gembok sepeda ada di tiap sisi jembatan.

Jembatan Pont des Arts populer dengan gembok cinta berdasarkan novel Italia berjudul I Want You yang dirilis 2006. Dua sejoli dari Roma mengikat kasih di jembatan itu dan melempar kuncinya ke sungai.

Mengikat gembok di jembatan pun menjadi populer di dunia, terutama di Paris yang dipercaya sebagai simbol cinta dan romantisme. Pagar besi tipis di Pont des Arts makin memungkinkan orang mengikat gembok cintanya di situ.

Tapi sekarang Paris mungkin tak lagi jadi kota cinta. Jembatan itu pun bukan jembatan cinta. Semakin lama, cinta yang ditumpangkan ke jembatan itu semakin berat.

Demi keselamatan, Paris akhirnya memotong ribuan gembok di jembatan cinta sejak Senin (1/6) kemarin. Romantisme pengunci cinta pun harus diakhiri semerta-merta.

"Tindakan itu adalah bencana. Kami harus melestarikan warisan budaya," ujar juru bicara pemerintah Paris, Barbara Atlan seperti dikutip The Wall Street Journal.

Menurut Atlan, jembatan dengan panel tiga meter itu kini beratnya 500 kilogram, sudah ditambah gembok-gembok yang terkunci di sana.

Ada sekitar 112 pagar dan seluruhnya dipenuhi gembok cinta. Dengan semua gembok, beratnya melebihi kapasitas maksimal yang bisa ditampung jembatan secara normal. Ia kelebihan muatan dan bahaya.

Pekerja yang sedang merehabilitasi jembatan cinta. (Reuters/Philippe Wojazer)

Risiko terbesar adalah bagi kapal-kapal atau perahu yang berlayar di bawah jembatan, mulai dari perahu klasik, kapal muatan, sampai feri yang menaikturunkan penumpang di tepi sungai.

Kemungkinan terkecil mereka kejatuhan gembok yang beberapa sudah tampak rapuh. Tapi bukan tidak mungkin suatu saat jembatan ambruk karena keberatan.

Pemerintah tak tahu apa yang harus dilakukan. Seniman kontemporer Perancis memang pernah mencairkan dan membentuk kembali hampir 150 kilogram gembok menjadi 15 bentuk karya seni pada 2010.

Karya itu terjual sampai 675 ribu euro atau lebih dari Rp 9 miliar. Pemerintah juga menyimpan berton-ton pagar stainless steel yang dipenuhi gembok, tapi tak tahu akan diapakan.

Sebuah ide kini muncul. Pagar yang diselimuti gembok-gembok itu akan diganti dengan panel kaca sehingga tak memungkinkan untuk mengaitkan gembok di sana.

Akan ada pula panel kayu dengan gambar-gambar indah yang dibuat oleh seniman jalanan terkenal, Franco Tunisian el Seed.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER