Bali, CNN Indonesia -- Pablo Picasso pernah berkata, "Tujuan dari seni adalah membersihkan debu hidup dari jiwa kita."
Jika rangkaian kata tersebut diterjemahkan dalam bentuk bangunan, mungkin dapat dilihat dalam Hotel Le Meridien di Jimbaran, Bali. Konsep seni kontemporer di hotel bintang lima ini tersebar di seluruh pelosok.
Saat memasuki lobi hotel, terdapat kolam biru yang menjorok ke alam bebas. Di depannya terlihat beberapa kolam lain membentuk laguna yang mengelilingi kamar-kamar hotel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah kedai kecil menyambut para tamu di dekat lobi hotel. Di tembok kedai terdapat lukisan mozaik besar dari foto terkenal The Beatles saat menyeberangi jalan di depan Abbey Road Studios. Kipas angin berbentuk bulat besar layaknya bunga pun menyegarkan tubuh pengunjung.
Menyusuri lorong-lorong kamar, di tembok tergantung lukisan-lukisan, mulai dari abstrak hingga kontemporer. Karya seninan mancanegara turut mewarnai tembok-tembok Le Meridien, dari Sang Sik Hong hingga Markus Reugels.
"Pemilik hotel selalu mengontrol karya yang dipilih. Semuanya bisa diganti berkala. Bahkan, kartu kunci kamar hotel juga didesain berkala oleh beberapa seniman yang dipilih," ujar Kepala Komunikasi Marketing dari Starwood Bali Resorts Collection, Novaria Irianti.
Kunci tersebut dapat dipakai sebagai akses untuk datang dan melihat koleksi seni yang dikuratori oleh Naka Contemporary Art Gallery yang terdapat di area Jimbaran, Seminyak maupun Jimbaran. Berbeda dengan koleksi sebelumnya yang lebih mengusung tema abstrak tiga dimensi, kini mata pengunjung dapat ditenangkan dengan lukisan permainan warna cat air.
Di sebelah ruang seni Naka Gallery, terdapat kedai kopi Wala. Dalam kesempatan tertentu, ada ahli lulusan sekolah Illy Coffee yang siap mengajarkan seluk-beluk seni kopi dunia.
Berjalan menuju kamar hotel melalui kolam-kolam laguna, tamu harus melewati jalan setapak yang terbuat dari batu-batu besar yang tersusun sangat rapi.
"Sengaja dibuat seperti itu. Konsepnya adalah semua orang bisa menjadi model. Waktu jalan di situ, badan otomatis bergerak seperti model," kata salah satu dari pemilik Le Meridien Bali Jimbaran, Stephanie Wiriahardja.
Saat memasuki kamar hotel, lukisan air khas salah satu pelukis Jerman menyambut. Ruang kamar besar dengan nuansa putih sangat cocok bagi tamu yang ingin mencari ketenangan.
Konsep hotel berbentuk laguna ini membuat di manapun letak kamar, bagian balkon pasti menghadap ke kolam renang. Tamu lantai dasar bahkan dapat langsung menyelupkan kaki atau berenang di kolam ketika membuka pintu belakang kamar. Untuk menikmati semua fasilitas ini, tamu harus merogoh kocek sekitar Rp 1,6-5 juta.
Ketenangan lebih dalam dapat ditemukan di lantai enam Le Meridien. Di sana, terdapat kapel yang biasa digunakan untuk pernikahan.
Desain kontemporer gedung tersebut berpadu elegan dengan kolam yang ada di sekitarnya. Jika berjalan ke bagian depan bangunan, hamparan alam bebas terlihat menyejukkan.
Di hari biasa, ada kelas yoga yang dapat diikuti setiap senja atau subuh. "Dari semua seni yang menenangkan, seni yoga juga dapat menjadi sumber penenang pikiran dengan lingkungan alam bebas di sekitarnya," ucap salah satu instruktur yoga, Pande Ketut.
Le Meridien Bali bisa jadi pilihan tempat tepat bagi wisatawan yang ingin menenangkan pikiran dari hiruk pikuk kota. Hotel dengan sentuhan seni kontemporer yang jika merujuk pada Picasso dapat membersihkan debu dalam jiwa.
(mer/mer)