Jakarta, CNN Indonesia -- Saat melancong menggunakan pesawat, orang mungkin tak sempat menaruh perhatian pada apa yang mereka pijak, yaitu karpet di bandar udara.
Namun, hal tersebut justru menjadi perhatian utama dari penggemar karpet bernama George Pendle. Penulis asal Inggris ini kemudian mulai mengumpulkan foto-foto karpet di bandara yang ia singgahi pada 2002. Pendle kemudian meluncurkan sebuah situs bernama Carpets for Airports pada 2009.
Untuk menambah koleksi gambar dalam laman tersebut, Pendle meminta khalayak untuk menyumbangkan foto karpet bandara yang mereka kunjungi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Telegraph, beberapa karpet terlihat lebih menonjol dari yang lain. Karpet di Bandara Portland di Amerika contohnya. Sejak diunggah di kanal Facebook Carpets for Airports, foto karpet tersebut sudah disukai oleh 13.500 orang.
Berikut adalah tujuh bandara dengan karpet paling menarik perhatian menurut Carpets for Airports.
Dinobatkan sebagai Alaskan Airport Carpet of the Century pada 2000 oleh Alaskan Airport Carpet of the Century Committee, karpet di bandara ini diklaim sebagai yang paling kontroversial sepanjang masa.
Secara visual, karpet ini sangat luar biasa. Karpet ini menggabungkan warna krem dan kombinasi dinamis antara ungu dan cokelat tua.
Karpet ini dijalin sehingga tercipta gambar potongan puzzle yang membuat emosi dari bahan ini terlihat sangat tinggi.
Karpet di bandara ini menggabungkan dua bahan yang sangat bertolak belakang. Benang polipropilen abu-abu yang murah dipadukan dengan goni pakan mahal.
Menurut Carpets for Airports, London Heathrow dapat menjadi kritik pedas bagi kebanyakan bandara Inggris yang hanya memakai karpet putih membentang.
Kota ini terkenal dengan pola kolom vertikal dari Parthenon yang tersusun rapi. Pilar-pilar bangunan tersebut juga masyhur dengan penataannya yang sangat teratur.
Berbeda dengan gambaran rapi tersebut, karpet di Bandara Athena memiliki pola rumit. Namun, menurut Carpets for Airports, perbedaan itulah yang menginspirasi.
Salah satu hal yang paling disorot dari bandara ini adalah warna karpetnya yang diganti setiap tahun. Sejak instalasi berdiri pada 1987, warna yang sudah menghiasi lantai bandara ini adalah biru gelap, abu-abu, hijau lemon, dan pink terang.
Setelah studi bertahun-tahun, para ilmuwan Meksiko secara resmi mendeklarasikan bahwa bandara ini merupakan keajaiban dengan kanonisasi karpetnya.
Meskipun terlihat seperti bandara pada umumnya, tapi jika diperhatikan ternyata SFO dipenuhi oleh kucing. Mulai dari tempat menaruh bagasi hingga ruang kendali lalu lintas udara, di semua sudut terdapat kucing.
Bukan kucing sungguhan, melainkan motif karpet. Dengan berbagai motif jenis kucing, Carpets for Airports memastikan bahwa orang tidak akan bosan ketika menunggu jadwal penerbangan mereka.
Karpet ini sangat "beracun" karena dengan mudah memancing pengunjung untuk menginjaknya dengan telanjang kaki.
Gejala tersebut, menurut Carpets for Airports, dimulai pada 20 menit hingga tiga jam pertama. Hingga akhirnya pengunjung merasa kebas di bagian kaki, pergelangan kaki, dengkul, dan pinggul.
Bandara ini dianggap memiliki karpet terbaik sepanjang masa. Karpet di London Gatwick bisa jadi terlihat seperti kaki seribu yang menggeliat. Namun, Carpets for Airports melihat hal lain di balik itu semua.
Perpaduan halus antara hitam, putih, dan abu-abu menciptakan efek racun dalam tanah yang mengingatkan orang akan salah satu karakteristik tertua dari manusia, bukan bertengkar, tapi terbang.