Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari separuh dari sejumlah orang yang bercerai dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa mereka sempat berpikir untuk meninggalkan suami atau istri mereka saat upacara pernikahan.
Dikutip dari Independent, sebagian besar mengatakan tidak jadi kabur karena berharap para tamu juga bersikap sopan pada hari besar mereka, sementara 49 persen lagi dari pelaku perceraian merasa tak yakin bahwa pernikahan mereka akan langgeng sebelum bercerai.
Sejumlah 15 persen dari pelaku perceraian yang mengikuti polling mengatakan mereka merasa sangat hancur hingga merasa sangat sakit saat menjelang pernikahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apa yang akhirnya membuat mereka ingin melanjutkan menikah, rata-rata menyebut kata: cinta. Meski ada pula yang mengatakan bahwa sudah sangat terlambat untuk mereka untuk berpaling dari peristiwa yang sudah banyak menghabiskan uang itu.
Ada pula yang mengatakan mereka terlalu malu, merasa bersalah kalau sampai mengecewakan pasangan dan ada pula yang terpaksa bertahan karena tekanan keluarga.
Survei itu melibatkan 1.604 orang dewasa yang pernah bercerai di Inggris dan diselenggarakan oleh pengacra Slater dan Gordon juga menemukan satu dari enam orang berpikir bahwa mereka bisa mengganti pasangan begitu mereka selesai mengikat janji.
Sementara 42 persen lagi berharap pernikahan mereka berhasil sehingga mereka tak lagi perlu bercerai. Meski 36 persen orang yang bercerai ingat pernah merasa positif akan masa depan pernikahannya, hanya 13 persen yang berpikir apa yang akan mereka lakukan jika bercerai.
Pelaku perceraian juga mengaku agak bingung akan hukum, dan meski mereka terlalu malu untuk mengakhiri pernikahan, mereka merasa tak menganggap masalah besar jika harus mengakhiri pernikahan tak lama setelah upacara pernikahan.
Sekitar 48 persen mengatakan percaya perceraian yang cepat akan mudah untuk dilakukan. Hampir sepertiga mengaku salah berpikir bahwa mereka bisa membatalkan pernikahan.
Sementara 17 persen mengatakan mereka pikir pernikahan dengan sendirinya batal jika mereka meninggalkan pasangan dalam waktu enam bulan berturut-turut.
Sekitar 45 persen peserta studi mengatakan mereka tak tahu bahwa pasangan bisa mengklaim sebagian harta mereka setelah bercerai. Namun separuh dari pelaku perceraian akhirnya mengatakan mereka sangat menghargai pernikahan mereka, dan mengatakan mereka tidak menyesali pernah menjalani upacara pernikahan meski akhirnya bubar juga.
Sepuluh alasan mengapa orang akhirnya mau menikah adalah:
1. Berharap pernikahan itu akan berhasil.
2. Merasa sudah terlambat untuk mundur.
3. Merasa keraguan ketika menikah hanyalah masalah kegugupan.
4. Merasa terlalu salah untuk berhenti dari pernikahan.
5. Merasa bersalah kepada keluarga.
6. Merasa bahwa pasangan mereka bisa berubah begitu mereka menikah.
7. Malu mengakhiri pertunangan.
8. Tak ingin ada perpisahan.
9. Telah menghabiskan banyak waktu untuk pernikahan.
10. Sudah ada anak-anak dan sudah selayaknya melanjutkan pernikahan.
(utw/utw)