Surat Cinta 70 Tahun dan Tragedi Asmara Saat Perang Dunia II

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 14:15 WIB
Sebuah surat cinta bukan cuma soal jadi kenang-kenangan yang romantis, tapi juga jawaban atas sebuah tragedi.
ilustrasi (Thinkstock/MrKornFlakes)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah surat cinta bukan cuma soal jadi kenang-kenangan yang romantis. Namun sebuah surat cinta juga bisa jadi sebuah jawaban atas sebuah tragedi dan juga jawaban pertanyaan hidup seseorang.

Setidaknya, inilah yang dirasakan oleh seorang perempuan bernama Deronda Elliot. Dia menemukan sebuah koper yang berisi surat cinta milik orang tuanya selama Perang Dunia II. Ia tak pernah diperbolehkan ibunya untuk membaca surat-surat cinta tersebut. Pasalnya, bagi ibunya, surat ini adalah cerita pribadi yang bisa membangkitkan kenangan buruk tentang suaminya yang terbunuh karena perang. Ayah Deronda, Frank terbunuh pada 6 Juni 1944 saat PD II. Setelah itu, ibunya tak lagi bicara tentang sosok ayahnya.

Tiga tahun setelah ibunya meninggal tahun 1990, Deronda memberanikan diri untuk membuka surat cinta orang tuanya. Ia ingin tahu bagaimana kisah cinta indah pasangan muda romantis yang hidup bahagianya dihancurkan oleh perang dan dipisahkan maut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Washington Post, surat-surat ini diterbitkan dalam majalah American Heritage. Mantan Presiden Bill Clinton pun mengutip satu surat dalam sebuah pidato peringatan 50 tahun PD II di tahun 1994 lalu.

Frank M. Elliot (23) meninggalkan Georgetown University untuk bergabung dengan Angkatan Darat pada tahun 1943. Ia menulis surat cintanya untuk Pauline 'Polly' Elliot (24) dari Inggris. Polly menulis surat dari rumah mereka di New Castle, dan putri mereka, Deronda 'Dee' masih balita.

Dari surat-surat ini, terbukalah semua cerita  romantis dan juga tragedi dari pasangan ini.

Surat Frank dan Polly

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER