Perancis Ingin Melenyapkan Reputasinya sebagai Negara Kasar

Windratie | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jun 2015 15:20 WIB
Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius, mendesak warga Perancis agar bersikap lebih ramah kepada wisatawan asing.
Perancis berniat untuk meningkatkan segala hal tentang negerinya, dari hotel, kapal pesiar, sampai warisan anggurnya. (interlight/Thinkstockphotos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati pamornya sebagai salah satu negara yang paling banyak dikunjungi wisatawan di dunia, Perancis mengumumkan rencana agresif untuk menarik lebih banyak wisawatan. Rencana tersebut adalah untuk melenyapkan reputasinya sebagai negara kasar.

Perancis berniat untuk meningkatkan segala hal tentang negerinya, dari hotel, kapal pesiar, sampai warisan anggurnya. Salah satu jalan mencapai hal tersebut, membebaskan diri dari persepsi bahwa orang-orang Perancis jahat terhadap wisatawan luar negeri dan siapapun yang tidak bisa berbicara bahasa ibu mereka.

Saat mengumumkan rencana pariwisata negaranya, Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mendesak warga Perancis agar bersikap lebih ramah kepada wisatawan asing. Fabius mengatakan, kampanye publisitas penuh humor sedang direncanakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana ini mendorong agar orang-orang Perancis bisa meningkatkan pelayanan dan membantu para wisatawan kapan pun mereka bisa melakukannya.

Dia menambahkan, “Kami sedang melakukan perbaikan di sini. Ketika kita kedatangan turis asing, maka kita semua adalah duta besar untuk Perancis.” Perancis menyambut sekitar 84 juta turis tahun lalu.

Negeri Menara Eiffel ini menjadi negara yang paling banyak dikunjungi di dunia sejak 1980-an. Ini berkat keajaiban-keajaiban di Paris, di antaranya Lembah Loire di Chateaux, resor ski di pegunungan Alpine, pantai Riviera, belum lagi berbicara tentang kenikmatan kuliner Perancis.

Jumlah wisatawan diharapkan meningkat hingga angka 100 juta pada 2020 mendatang. Untuk memperkuat industri kepariwisataan ini, sekitar dua juta orang dipekerjakan untuk meningkatkan perekonomian.

Lauren menambahkan, “Pariwisata adalah harta nasional yang perlu dilindungi, dipelihara, dan dikembangkan. Itulah tujuan dari semua langkah-langkah ini.” Para wisatawan di Paris menghabiskan pengeluaran lebih sedikit dari yang mereka lakukan di tempat lain. Fakta ini mendorong pemerintah Perancis untuk melakukan investigasi pada 2013 lalu.

Selain mengeluarkan uang lebih banyak untuk pariwisata, pejabat Perancis berencana meluncurkan kartu akses agar para wisatawan dapat mengunjungi kota dan museum Paris, serta daerah-daerah di sekitarnya, termasuk Istana Versailess dan bandara.

Perancis juga berencana memperpanjang sistem proses visa 48 jam-nya untuk Turki, Singapura, dan Indonesia pada akhir tahun. Sebelumnya, visa sudah dapat diproses dalam waktu 48 jam bagi wisatawan China. Perancis melihat lonjakan wisatawan sebesar 61 persen atas pemberian visa tersebut pada tahun lalu.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER