Jakarta, CNN Indonesia -- Terkait dengan merebaknya kasus Middle East Respiratory Sydrome (MERS) coronavirus yang menjangkiti ratusan warga Korea Selatan selama beberapa waktu terakhir, pihak pemerintah Korea Selatan menegaskan bahwa Negara Gingseng tersebut aman untuk dikunjungi.
"Hasil kesimpulan WHO mengumumkan tidak diperlukan pembatasan wisata atau perdagangan dengan Korea Selatan," kata Taiyoung Cho, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia dalam konferensi pers di Gedung GBKI Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (19/6).
"Situasi di Korea saat ini bukan dalam tahap darurat," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia di Jakarta menyampaikan hasil penilaian WHO terhadap kondisi MERS yang merebak di Korea Selatan. Penilaian tersebut dilakukan pada 9 hingga 13 Juni 2015.
Hasil dari WHO yang dilampirkan menunjukkan bahwa MERS yang di Korea Selatan berawal dari seorang pria 68 tahun sepulang dari Timur Tengah tersebut tersebar karena beberapa faktor, seperti rendahnya kesadaran petugas kesehatan terkait MERS dan pencegahan yang minim ketika awal kali terjadi.
Faktor lainnya adalah kontak kepada penderita MERS secara masiv di ruang keramaian seperti bangsal rumah sakit, praktik dokter lintas rumah sakit, serta banyaknya keluarga yang menemani pasien di rumah sakit hingga bermalam.
Rilis dari badan kesehatan dunia tersebut juga menegaskan bahwa tidak ada kasus virus yang bermutasi terjadi di Korea Selatan.
Namun WHO mengungkapkan tidak ditemukannya perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan virus asli yang ada di Timur Tengah, disebabkan karena penanganan yang segera dan penerapannya yang tegas.
WHO juga menyebutkan tidak ditemukannya penularan antar komunitas, lantaran pemerintah Korea Selatan telah mengisolasi penderita dan juga yang terindikasikan virus yang menyerang pernapasan ini.
Lantaran penanganan yang sudah dibawah kendali yang memadai, WHO tidak mengeluarkan pelarangan ataupun peninjauan apapun berkaitan dengan transaksi atau kunjungan ke negeri K-Pop tersebut.
Namun, WHO tetap menghimbau baik pemerintah Korea ataupun wisatawan untuk mencegah penularan MERS dengan mengikuti serangkaian saran pencegahan dari pemerintah Korea dan WHO.
Pemerintah Korea, melalui Kementerian Budaya, Olah Raga, dan Pariwisata telah menyediakan serangkaian perlengkapan pencegahan penularan MERS bagi para wisatawan yang bertandang ke Korea Selatan.
MERS yang menular melalui kontak secara langsung dengan penderita ataupun virus dapat dicegah dengan penggunaan hand sanitizer, masker, dan termometer untuk pengecekan suhu tubuh. Selain itu pemerintah Korea telah mengaktifkan hotline selama 24 jam di nomor telepon 1330 dan tersedia dalam empat bahasa untuk para wisatawan bila merasa terjangkit MERS.
"Saya harap para wisatawan dapat kembali dan mengunjungi Korea." kata Taiyoung Cho.
(end/utw)