Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar lima belas persen pengidap psoriasis mengalami kondisi arthritis yang tidak terdiagnosis, ditandai dengan gejala gatal kronis pada kulit, berdasarkan penelitian dalam jurnal American Academy of Dermatology.
“Pendidikan lebih lanjut diperlukan agar pasien psoriasis menyadari adanya potensi penyakit lain, yaitu psoriasis arthritis,” kata Abby Van Voorhees, direktur Pusat Perawatan Psoriasis dan Fototerapi di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania di Philadelphia, seperti dilansir Reuters.
Hanya satu dari empat orang dengan psoriasis akan mengembangkan arthritis, tapi semua orang dengan psoriasis harus menyadari potensi tersebut, kata Voorhess. “Kami tidak mengerti bagaimana hubungan kedua penyakit tersebut saat ini,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti dari lembaga Perancis, termasuk Universitas Claude Bernard Lyon dan Universitas Bordeaux, mengulas dua belas penelitian tentang penderita psoriasis sebelumnya. Tingkat pengidap arthritis psoriatis yang tidak terdiagnosis bervariasi, dari 4 persen menjadi hampir 34 persen pasien.
Setelah meninjau semua penelitian psoriasis, mereka memprediksi bahwa sekitar 15 persen pasien psoriasis di pusat dermatologi mungkin memiliki psoriasis arthritis tidak terdiagnosis. Banyak pasien psoriasis yang memiliki nyeri sendi dan gejala lain, tapi mereka tidak tahu bahwa kondisi tersebut penting, kata Voorhees.
Psoriasis arthritis dapat diobati dengan obat non-steroid anti-inflamasi (aspirin), obat imunosupresif (metotreksat), atau obat biologis yang diberikan melalui suntikan atau infus. Dengan arthritis yang terdiagnosis sebelumnya, pengobatan jadi dapat dimulai lebih awal sehingga kerusakan sendi parah dapat dicegah, kata Voorhees.
"Psoriasis arthritis dimulai dengan gejala bengkak, sakit sendi, nyeri punggung bawah dan kekakuan," kata Dr Abrar A. Qureshi, ketua departemen dermatologi di Universitas Brown University di Providence, Rhode Island.
"Ketika pasien psoriasis berobat ke dokter kulit, mereka tidak menginformasikan rasa sakit dan kekakuan tersebut. Sebagian besar pasien tidak membuat hubungan antara penyakit kulit dan penyakit muskuloskeletal." Muskuloskeletal adalah sistem kompleks yang melibatkan otot-otot dan kerangka tubuh, termasuk sendi, ligamen, tendon, dan saraf.
(win/mer)