Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah jenis obat disfungsi ereksi, termasuk Viagra, dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker kulit melanoma, berdasarkan sebuah penelitian, seperti dilansir dari laman
NY Daily.Penelitian di jurnal
American Medical Association ini membuktikan bahwa obat disfungsi ereksi dapat menyebabkan melanoma. Mereka melihat lebih dekat kepada obat yang dikenal sebagai
inhibitor PDE5 (phosphodiesterase type 5).
Obat-obatan tersebut di antaranya sildenafil, vardenafil, dan tadalafil yang selama ini lebih dikenal dengan Viagra, Levitra, Cialis, dan lain-lain. Penelitian menggunakan rentang catatan medis laki-laki Swedia dari tahun 2006 sampai dengan 2012. Mereka menemukan ada sekitar 4000 kasus melanoma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari orang-orang tersebut, 11 persen dari peserta setidaknya telah menerima resep inhibator PDE5 untuk mengobati disfungsi ereksi. Ketika membandingkan para peserta laki-laki ini dengan kelompok kontrol lelaki bebas kanker yang dipilih acak, peneliti menemukan risiko melanoma 21 persen lebih tinggi pada laki-laki yang memakai obat disfungsi ereksi.
Namun, risiko paling menonjol terlihat pada laki-laki yang mendapatkan resep tunggal, yakni sekitar 32 persen lebih tinggi. Risiko melanoma pada laki-laki yang mendapatkan resep ganda adalah 14 persen lebih tinggi, yang secara statistik tidak signifikan, menurut penelitian yang dipimpin oleh Stacy Loeb dari Universitas New York ini.
Peneliti juga dibingungkan oleh temuan, laki-laki yang mengonsumsi obat disfungsi ereksi lebih mungkin didiagnosis melanoma tingkat awal, bukan kanker stadium tinggi yang berisiko tinggi.
Penulis penelitian menekankan, risiko melanoma yang mereka temukan pada laki-laki yang mengonsumsi obat disfungsi ereksi adalah rendah. Mereka menambahkan, ada sekitar tujuh kasus tambahan kanker per seratus ribu laki-laki yang mengonsumsi inhibator PDE5.
(win/mer)