Ibu Menyusui yang Berpuasa Lebih Berat dari Ibu Hamil

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 03:50 WIB
ASI mengandung banyak antibodi, itu sebabnya berpuasa ketika harus memberikan ASI membuat banyak para ibu khawatir.
Banyak ibu yang ragu berpuasa ketika mereka masih menyusui bayinya. (Thinkstock/oksun70)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika bulan Ramadan, umat Muslim rata-rata berpuasa selama 14 jam. Tubuh sebetulnya bisa mengompensasi kurangnya asupan makanan dan minuman ketika berpuasa itu saat berbuka puasa sampai dengan waktu sahur.

Namun, bagi ibu hamil dan menyusui, kewajiban berpuasa di bulan Ramadan kerap membawa kekhawatiran tersendiri. Mereka takut, berpuasa dapat memengaruhi perkembangan janin dan bayi. Apalagi jika ibu masih menyusui secara eksklusif, ketika usia bayi kurang dari enam bulan.

Pada masa menyusui eksklusif, satu-satunya cairan dan gizi bayi adalah ASI atau Air Susu Ibu. ASI memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan baik oleh bayi maupun ibu menyusui sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ASI mengandung banyak nutrisi, yang di dalamnya terdapat zat antibodi. Untuk itu para ibu semaksimal mungkin harus memberikan ASI kepada bayinya. Namun, berpuasa ketika ibu harus memberikan ASI, tentu membuat banyak ibu yang ragu-ragu.

Frizar Imansyah, dokter spesialis kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina mengatakan, ibu hamil tetap boleh melaksanakan ibadah puasa asalkan dia mampu.

“Ibu menyusui boleh saja berpuasa kalau memang sanggup dan kalau ASI-nya cukup,” kata Frizar.  Pada saat menyusui, metabolisme tubuh ibu bekerja terus-menerus memproduksi ASI.

Untuk itu, ibu menyusui harus mengonsumsi makanan yang seimbang pada saat berbuka puasa, sahur, dan waktu di antaranya. Menurut Frizar, indikator ASI yang cukup dapat dilihat dari bayi.

“Ketika ASI cukup, bayi tidak menangis atau rewel,” katanya. Selain itu, bayi akan menyusu dengan kuat, lama-kelamaan dia akan tertidur pulas.

Frizar mengatakan, ketika berpuasa berpuasa, tubuh akan kekurangan cairan. Itu sebabnya berpuasa sebaiknya dilakukan ketika bayi sudah berumur enam bulan. “Justru ibu ASI lebih berat (daripada ibu hamil),” kata Frizar.

Ibu yang berpuasa akan merasa lemas ketika menyusui. Itu sebabnya, ibu disarankan untuk beristirahat sejenak agar energi dapat kembali. Sebab, menurut Frizar, masuknya cairan amat berpengaruh terhadap ASI. Jadi, ibu menyusui harus berada dalam kondisi yang sangat bugar.

“Jika merasa lemah, pusing, atau mual, sampai keluar keringat dingin, sebaiknya batalkan puasa.”


(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER