Menu Sahur Anti Ngantuk dan 'Lemot' Saat Berpuasa

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 03:01 WIB
Masalah yang kerapkali ditemukan pada orang yang berpuasa adalah mengantuk dan menurunnya kemampuan otak untuk berpikir, alias 'otak lemot'.
Ilustrasi (Getty Images/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masalah yang kerapkali ditemukan pada orang yang berpuasa adalah mengantuk, baik itu ketika masih pagi hari ataupun di tengah hari ketika pekerjaan tengah menumpuk.

Konsultan nutrisi yang juga seorang pemain film dan model, Rizal Alaydrus, memiliki alasan mengapa banyak orang yang mengantuk dan kelelahan saat berpuasa, padahal tidak melakukan kegiatan berat.

"Kebanyakan karena makanan yang dimakan. Pola pikir di Indonesia itu kalau makan harus nasi, lalu daging atau ikan. Saat sahur, kesannya menabung untuk seharian,” kata Rizal ketika ditemui CNN Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Rizal, karbohidrat dan protein dalam jumlah besar yang dikonsumsi menyebabkan pankreas harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan insulin, guna mencerna glukosa yang berasal dari karbohidrat tersebut.

Banyaknya insulin yang beredar menurut Rizal menyebabkan tubuh merasa kelelahan dan menimbulkan kantuk. Untuk sebagian orang, masalah ini disiasati dengan mengurangi bahkan tidak mengonsumsi karbohidrat. Benarkah itu?

"Karbohidrat harus tetap ada. Tetapi porsinya yang diatur," kata Rizal.

Rizal menyarankan bentuk karbohidrat kompleks untuk konsumsi saat sahur guna mencegah mengantuk saat siang hari. Contoh karbohidrat kompleks antara lain beras merah, gandum, dan sejenisnya.

Jika Anda terbiasa dengan nasi putih, Rizal tidak mempermasalahkannya. Namun, perlu dibatasi besarnya nasi yang akan dikonsumsi, yaitu sekitar segenggam tangan atau sekitar 100 gram.

"Akan lebih baik jika ditambah mengonsumsi suplemen dengan kandungan L-Glutamat,” katanya menambahkan.

L-Glutamat adalah sejenis zat nutrisi mikro yang dapat berfungsi sebagai asupan untuk saraf dalam bekerja mengantarkan respons. Apabila kandungan L-Glutamat yang dibutuhkan tubuh yaitu 500 miligram per hari kurang, maka yang terjadi adalah respons otak berkurang. Kejadian ini sering kali disebut dengan 'otak lemot'.

Selain dengan L-Glutamat, bila Anda ingin membeli suplemen, perhatikan kandungan unsur mikro lain yang penting seperti zinc, vitamin B6, B12. Kandungan unsur mikro tersebut memiliki fungsi yang sama dengan L-Glutamat yaitu mencegah konsentrasi otak menurun.


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER