Sang Penyelamat di Jurang Bunuh Diri Jepang

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 11:23 WIB
Seorang pria asal Jepang mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan nyawa orang yang hendak bunuh diri.
Tebing Tojinbo, lokasi bunuh diri yang populer di Jepang (663highland/Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang merupakan salah satu tempat dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Seorang pria pun mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan nyawa orang yang hendak bunuh diri. Hingga kini, ia telah berhasil menolong 500 nyawa yang hampir melayang.

Yukio Shige, pria berusia 70 tahun ini merupakan pensiunan polisi yang menyebut dirinya chotto matte man. Menurut Japan Today, chotto matte berarti, "Tahan, tunggu dulu."

Setiap hari, Shige berpatroli mengelilingi tebing Tojinbo di daerah Laut Jepang, tempat bunuh diri yang sangat populer di Jepang. Bersama tiga sukarelawan, Shige memantau dan berdiskusi dengan orang yang sedang merenung sebelum mengakhiri hidupnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shige melakukan ini semua karena mengetahui pahit dan getirnya kehilangan seorang sahabat yang bunuh diri. Beberapa tahun lalu, ia menerima telepon dari kepolisian yang memberi kabar duka mengenai temannya.

"Mereka mengatakan kepada saya bahwa ia bunuh diri. Ia menyewa mobil di daerah tenggara Jepang dan mengendarainya ke arah laut ini. Saya sangat berduka. Saya tidak ingin lagi mendengar kabar duka," ujar Shige.

Sejak saat itu, Shige tahu tujuan hidupnya selanjutnya. Bersenjatakan sebuah teropong untuk mempelajari seluk beluk Tojinbo dan celah yang biasa dijadikan tempat bunuh diri.

"Jika Anda berhenti dan melihat adegan itu, seseorang duduk dan percaya bahwa satu-satunya pilihan mereka adalah menghentikan segalanya, sendirian bersama bayangan mereka, saya sangat merasa mereka butuh bantuan. Mereka butuh seseorang yang datang dan menyelamatkan mereka," tutur Shige.

Shige tak tinggal diam. Ia bahkan telah membeli enam apartemen untuk tempat konseling dan pemulihan jiwa orang yang ditemuinya.

"Kami membawa orang yang butuh bantuan kami ke enam apartemen yang kami miliki sehingga kami dapat memperbaiki dan membangun kembali kehidupan mereka. Kami membantu mereka mendapatkan kembali hidup mereka. Itulah pekerjaan saya," ucap Shige.

Melalui caranya sendiri, Shihe membantu meringankan beban yang membebat pemerintah. Menurut data pemerintah, angka bunuh diri di Jepang mencapai 24,1 dalam 100 ribu orang.

Pemerintah pun berkomitmen untuk memangkas angka bunuh diri dalam satu dekade ke depan dengan pendekatan baru, yaitu konseling dan memonitor segala situs yang membantu orang merancang rencana bunuh diri.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER