Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa daerah pembuatan sampanye dan burgundy di Perancis menyandang status situs bersejarah dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Seperti dilansir Reuters, penobatan ini biasanya diberikan oleh badan kesenian dan kebudayaan PBB, UNESCO, kepada situs-situs alam dan kebudayaan yang memiliki peran signifikan pada sejarah dunia. Tak hanya pemberian label, UNESCO juga mengucurkan dana untuk biaya perawatan situs tersebut.
Tahun ini, UNESCO memang menyandangkan status situs bersejarah dunia pada satu daerah di Turki dan dua situs di Denmark. Namun, pemberian status terbanyak diraih oleh Perancis, yaitu sekitar 41 situs.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk produksi sampanye, UNESCO memberi sorotan terhadap beberapa daerah di Perancis di mana periode pembuatan sparkling wine dirintis pada awal abad ke-17 hingga industrialisasinya pada abad ke-19. Dalam daftar daerah tersebut terdapat nama perkebunan anggur Hautvilliers, Aÿ and Mareuil-sur-Aÿ, Saint-Nicaise Hill di Reims, dan Avenue de Champagne, serta Fort Chabrol di Epernay.
Tak hanya situs produksi, UNESCO juga memberikan status tempat bersejarah pada beberapa pusat distribusi dan penjualan minuman anggur di Perancis.
"Properti ini memiliki banyak peran terhadap pembangunan aktivitas artisan yang sangat terspesialisasi dan telah menjadi agro-industri sukses," demikian kutipan pernyataan UNESCO.
Dalam ranah produksi burgundy, UNESCO memberikan status tempat bersejarah pada Climats, sebuah daerah perkebunan di lereng Côte de Nuits dan Côte de Beaune yang terletak di selatan Kota Dijon. "Situs ini merupakan contoh luar biasa dari kultivasi anggur dan produksi wine yang dibangun sejak Abad Pertengahan," tulis UNESCO.
Menyambut baik keputusan ini, Menteri Kebudayaan Perancis, Fleur Pellerin, mengatakan bahwa UNESCO telah memberikan perhatian baik pada wilayah-wilayah bersejarah di Perancis. "(Daerah-daerah tersebut) telah mempelajari bagaimana cara merawat dan menghargai kebudayaan dan patrimonial alam mereka," ujar Pellerin.
Dengan penobatan ini, tak ayal pariwisata dan perekonomian Perancis semakin kuat.
Sebelumnya, Perancis sendiri telah menjadi negara yang paling banyak dikunjungi dengan jumlah turis hingga 84 juta tahun lalu. Namun, Perancis tetap ingin terus memacu laju pertumbuhan industri pariwisata. Bulan lalu, pemerintah Perancis menggelontorkan dana besar untuk mempekerjakan dua juta orang dalam industri pariwisata dan memperbaiki hotel serta situs bersejarah lainnya.
(mer)