Inspirasi Busana Lebaran dari Empat Desainer Indonesia
Masyaril Ahmad | CNN Indonesia
Senin, 06 Jul 2015 12:13 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebaran adalah momen untuk berkumpul bersama keluarga, saling bermaafan dan berbagi. Tak jarang, Lebaran juga dijadikan sebuah ajang untuk mengekspresikan diri melalui busana-busana Muslim yang indah.
Peragaan busana bertema ‘Ramadan Elegance Fashion Presentation’ yang diadakan di Function Hall 2 Plaza Indonesia beberapa waktu lalu menjadi sebuah inpirasi baru untuk gaya Lebaran tahun ini. Peragaan busana ini menampilkan berbagai baju muslim gamis dan kaftan dari berbagai model kain di Indonesia.
Peragaan busana ini diikuti oleh empat brand Indonesia yaitu Lenny Collection, Ahava Fashion, Natalia Liu dan Tenun Gaya. Masing-masing brand memiliki tema yang berbeda-beda, yang bertujuan agar para pengunjung bisa mendapatkan lebih banyak inspirasi untuk mengisi acara Ramadan atau Lebaran.
Pada koleksi busana muslim Natalia Liu, ia menampilkan tema tradisional yang dipadankan dengan gaya modern. Terlihat baju-baju koleksinya berwarna putih, cokelat dan dominan hijau.
"Koleksi saya sebenarya busana muslim kasual, karena sebenarnya ciri khas dari saya itu kasual sekali, tidak terlalu rumit, tidak terlalu banyak pernak-pernik,” ujar Natalia Liu, saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Natalia mengaku banyak terinpirasi oleh kain-kain batik dari Pekalongan dan Cirebon. Dengan atasan yang polos, ia memadukannya dengan bawahan kain-kain tradisional seperti tenun, batik, dan jenis kain lain.
Koleksi Tenun Gaya menampilkan sesuatu yang unik dari kain tenun yang biasanya hanya ditampilkan sebagai kain biasa. Kali ini Tenun Gaya menampilkan kain tenun yang dibuat menjadi baju kaftan modern.
Sementara Ahava Fashion menampilkan koleksi kaftan bermotif printed yang tahun ini menjadi tren busana muslim. Sedangkan Lenny Collection menampilkan baju semi kebaya tetapi tetap dengan sentuhan modern.
Sang desainer Ahava fashion, Steve Gianni juga mengaku ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dari baju muslimah untuk Lebaran. Pada koleksinya ini, Steve sengaja menampilkan baju muslim gamis dan kaftan yang simpel, elegan tetapi tetap mengikuti tren.
"Tahun ini saya ingin untuk Lebarannya orang-orang lebih elegan aja dan simpel. Karena jujur aja di Indonesia dari pengamatan saya untuk trennya itu mereka lebih suka dengan payet yang luar biasa, saya mau berbeda dengan simplicity,” kata steve
(mer)
Peragaan busana bertema ‘Ramadan Elegance Fashion Presentation’ yang diadakan di Function Hall 2 Plaza Indonesia beberapa waktu lalu menjadi sebuah inpirasi baru untuk gaya Lebaran tahun ini. Peragaan busana ini menampilkan berbagai baju muslim gamis dan kaftan dari berbagai model kain di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Koleksi saya sebenarya busana muslim kasual, karena sebenarnya ciri khas dari saya itu kasual sekali, tidak terlalu rumit, tidak terlalu banyak pernak-pernik,” ujar Natalia Liu, saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Natalia mengaku banyak terinpirasi oleh kain-kain batik dari Pekalongan dan Cirebon. Dengan atasan yang polos, ia memadukannya dengan bawahan kain-kain tradisional seperti tenun, batik, dan jenis kain lain.
Koleksi Tenun Gaya menampilkan sesuatu yang unik dari kain tenun yang biasanya hanya ditampilkan sebagai kain biasa. Kali ini Tenun Gaya menampilkan kain tenun yang dibuat menjadi baju kaftan modern.
Sementara Ahava Fashion menampilkan koleksi kaftan bermotif printed yang tahun ini menjadi tren busana muslim. Sedangkan Lenny Collection menampilkan baju semi kebaya tetapi tetap dengan sentuhan modern.
 Baju Muslim rancangan Steve Gianni yang diperagarakan di Plaza Indonesia, Jumat (3/7) |
Sang desainer Ahava fashion, Steve Gianni juga mengaku ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dari baju muslimah untuk Lebaran. Pada koleksinya ini, Steve sengaja menampilkan baju muslim gamis dan kaftan yang simpel, elegan tetapi tetap mengikuti tren.
"Tahun ini saya ingin untuk Lebarannya orang-orang lebih elegan aja dan simpel. Karena jujur aja di Indonesia dari pengamatan saya untuk trennya itu mereka lebih suka dengan payet yang luar biasa, saya mau berbeda dengan simplicity,” kata steve
(mer)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER